Mohon tunggu...
Yunas Dwiyanto
Yunas Dwiyanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Upaya Pemerintah dalam Mengentikan Perilaku Merokok pada Remaja

2 Oktober 2017   02:10 Diperbarui: 2 Oktober 2017   03:37 14728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://www.numbeo.com

Peran Pemerintah

            Pemerintah yang menjadi stakeholderdalam keberlangsungan jalannya industri rokok terus berupaya bagaimana cara agar tingkat konsumen rokok terus menurun dimana sekarang industri rokok mulai menyasar anak-anak remaja sebagai target pasarnya. Aturan aturan pemerintah seperti menaikan harga cukai yang setiap tahunnya naik dan upaya-upaya lain dari segi iklan seperti rokok dilarang menayangkan gambar atau kegiatan merokok, maraknya iklan ini tentu akan berdampak pada pengetahuan orang awam anak khususnya terhadap rokok minimal brand nya, dari situ ia akan mencoba meskipun lingkungan sosialnya  juga berperan dalam mempengaruhi sikap merokok .

            Upaya pemerintah dalam hal aturan seperti yang ada dalam peraturan pemerintah republik indonesia nomor 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan. Diambil dari Pasal 29 Selain pengendalian Iklan Produk Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, iklan di media penyiaran hanya dapat ditayangkan setelah pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu setempat. Bahwa iklan rokok diatur jam tayangnya mulai pukul 21.30 wib sebagai upaya bahwa pada jam tersebut anak-anak tidak sudah tidak lagi mengkonsumsi siaran televisi.

            Selain itu dalam upaya pemerintah mengeluarkan sebuah iklan layanan masyarakat dan juga gambar pada bungkus rokok, ini merupakan bentuk proses persuasi dimana dalam konsep ILM jalur central bahwa sebuah pesan dengan menggunakan jalur central akan memiliki dampak yang lebih dalam, dengan iklan layanan masyarakat yang menggambarkan korban akibat rokok seperti yang sudah ada, akan menimbulkan dampak yang dalam jika dibandingkan hanya dengan sebuah peringatan dan juga tulisan belaka.

Kenaikan Harga Rokok

           Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi rokok terbesar tentu memiliki sebab, isu yang sedang hangat terkait rokok adalah tentang kenaikan harga rokok dimana aturan ini masih terus dikaji oleh pemerintah bagaimana dampak plus dan dampak minusnya, dalam tulisan ini melihat narasumber yang semuanya adalah anak remaja dimana dari segi keuangan masih dari orang tua. Perkembangan isu kenaikan harga rokok ini mendapat respon dari semua informan yang diwawancarai pertanyaan yang diajukan terkait harga adalah "bagaimana jika harga rokok tiba tiba naik menjadi mahal?" respon dari informan pun semua senada yaitu akan berhenti dengan alasan bahwa uang saku mereka tidak mencukupi. Selain itu dilansir dari BBC terkait isu kenaikan harga rokok ini ternyata mendapat respon masyarakat melalui akun twitter mereka salah satunya berikut:

Sumber foto: http://www.bbc.com
Sumber foto: http://www.bbc.com
Jika isu ini disepakati dan aturan mulai diberlakukan anak-anak remaja yang notabene masih muda dan masih belum memiliki pendapatan sendiri, sudah dapat dipastikan akan berhenti paling tidak mengurangi konsumsi rokok, seperti aturan yang sudah diterapkan pemerintah terkait gambar dan tulisan yang menyertakan bahwa rokok dikonsumsi usia lebih dari 18 tahun, 

usia diatas 18 tahun sudah termasuk dalam golongan dewasa jikalau harga rokok memang naik sudah pasti bahwa konsumen rokok adalah orang-orang dewasa yang dimana dalam kehidupannya sudah mampu bagaimana untuk menghidupi diri sendiri, dan jika memang harga naik memungkinkan untuk menyelamatkan usia anak remaja kedalam usia yang lebih panjang dan mengurangi resiko penyakit bagi orang-orang yang tidak mengkonsumsi rokok secara aktif karena paparan rokok disekitar mereka.

Tingkat Konsumsi Rokok di Asean

            Indonesia bukanlah satu satunya negara yang memperjual belikan rokok, negara-negara lain pun juga pasti memperjual belikan rokok yang membedakan dari negara lain adalah aturan pemerintah setempat, keseriusan dari pemerintah tentu akan berdampak pula terhadap konsumsi rokok di sebuah negara jika ingin warga negara tetap memiliki tingkat kesehatan yang tinggi, melihat tingkat konsumsi dinegara dunia 

atau mungkin ASEAN yang lingkupnya lebih kecil ternyata Indonesia memiliki tingkat konsumsi paling tinggi dikutip dari infrmasi kementrian kesehatan RI bahwa presentase perokok pada penduduk terbesar di negara ASEAN adalah Indonesia dengan angka (36,5%) , Filipina (16.62%), Vietnam (14.11%), Myanmar (8.73%), Thailand (7.74%), Malaysia (2.90%), Kamboja (2.07%), Laos (1,24%), Singapura (0.39%) dan Brunei (0,04%). Bagaimana negara-negara lain yang masih 1 kawasan asia justru memiliki presentase perokok yang rendah bila dibandingkan dengan Indonesia? Sebuah gambar menunjukan sebuah grafik harga pasar rokok Marlboro di dunia :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun