Mohon tunggu...
Yuli Supriati
Yuli Supriati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Mana Kepedulian Negara terhadap Kesehatan Anak Indonesia?

26 Mei 2018   14:52 Diperbarui: 26 Mei 2018   15:07 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (kompas.com)

Masih soal Susu Kental Manis (SKM) yang akhir-akhir ini banyak di bahas di media. Kali ini adalah ulasan mengenai ironisnya sebuah produk pangan berlabel susu namun memiliki kandungan gula yang sangat tinggi. 

Bukan apa-apa ,tapi lebih karena SKM yang sejatinya adalah untuk topping makanan namun di iklankan dengan segelas minuman susu bergizi yang bisa di konsumsi oleh anggota keluarga, Bapak Ibu dan anak. Sebagian orang mengatakan bahwa SKM bukanlah susu, mengingat kandungan gulanya yang sangat tinggi, mereka menyebut SKM sebagai larutan gula rasa susu, atau gula beraroma susu.

Sayangnya, yang terjadi pada sebagian besar masyarakat kita adalah menuang susu kental manis ke dalam gelas, ditambah air dan diminum setiap pagi. Dengan meminum segelas SKM setiap pagi dianggap telah mencukupi kebutuhan gizi. kebiasaan itu jelas salah. Karena sekali lagi, sesungguhnya SKM bukanlah susu untuk diminum.

Yang lebih memprihatinkan, kesalah pahaman masyarakat menganggap SKM adalah susu akhirnya juga diberikan sebagai minuman bergizi untuk anak bahkan bayi. Resikonya, bisa terjadi gizi buruk. Kasus bayi gizi buruk akibat mengkonsunsi SKM ini sudah terjadi, di sejumlah daerah di Indonesia, diantaranya Kendari, Makasar dan Batam.

Prihatin dengan hal itu, sejumlah lembaga akhirnya melakukan survey bagaimana anggapan masyarakat tentang susu kental manis. Survey tersebut dilakukan di Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari dan di Kelurahan Sagulung Kota Kecamtan Sagulung, Kota Batam. Hasilnya, 97% ibu di Kendari dan 78% di Batam beranggapan bahwa SKM adalah minuman susu begizi. 

Persepsi itu disebabkan karena paparan informasi iklan produk di televisi dan di kemasan. SKM yang di visualisasikan dengan segelas minuman susu dan di minum oleh anggota keluarga termasuk anak mempengaruhi pilihan ibu dalam memilih produk susu yang tepat untuk anak balitanya.

Memang di label dijelaskan bahwa SKM tidak cocok di konsumsi oleh anak bayi berusia 0 -12 bulan. Tapi dengan melihat kandungan gula yang begitu tinggi yaitu >50%, maka tentunya ini beresiko besar jika di konsumsi oleh anak balita. Kondisi metabolisme tubuh yang masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan tentunya tidak baik jika di asupi gula yang berlebih. Para pakar gizi menyebut kelebihan asupan gula pada pola makan bisa memicu serangan obesitas dan diabetes.

Beberapa waktu yang lalu dalam forum FGD hasil survey tersebut, BPOM mengatakan bahwa SKM adalah salah satu produk susu karena mengandung protein tidak kurang dari 6,5%. SKM masuk dalam kategori susu bukan atas keputusan BPOM secara sepihak, namun terikat dengan codex yang melibatkan 164 negara di seluruh dunia dan SNI. Hal itu di ungkapkan oleh Mauizzati Purba selaku Direktur Standardisasi Pangan dan Olahan BPOM.

Seharusnya BPOM dan kemenkes bisa menelaah lebih jauh fakta yang ada, bahwa SKM mengandung gula tinggi namun di iklankan sebagai minuman susu untuk keluarga termasuk anak. 

Apakah tidak mungkin bagi pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan dan BPOM membuat kebijakan mengeluarkan SKM dari kategori susu? Memang SKM dari segi codex masuk dalam kategori susu, dan bukan perkara mudah untuk merubah kategori tersebut. Namun kandungan gula yang tinggi dan cara beriklan yang salah bisa menjadikan anak Indonesia sebagai korban kepentingan bisnis. Apakah masa depan anak Indonesia akan di korbankan hanya karena menuruti aturan codex dan SNI yang telah disepakati secara internasional?

Perlu di ketahui bahwa di negara lain, SKM tidak lagi di iklankan sebagai susu, hanya di Indonesia yang beriklan sebagai minuman susu. Ada apakah ini? Apakah karena produsen melulu memikirkan keuntungan? atau pemerintah yang tidak perduli dan lemah regulasi? atau ada kepentingan bisnis di balik bertenggernya iklan SKM sebagai minuman susu bergizi selama puluhan tahun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun