BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Pada KBBI dijelaskan bahwa keterampilan bahasa adalah kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak, atau berbicara.[1] Keterampilan bahasa yang dibahas dalam makalah ini adalah keterampilan dalam bahasa Indonesia. Terampil berbahasa Indonesia artinya terampil menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi baik secara lisan maupun tertulis.[2] Dilihat dari sifatnya, keterampilan menyimak dan membaca bersifat reseptif yaitu menerima atau memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara atau penulis, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif, artinya menghasilkan pembicaraan atau tulisan.
Di kehidupan sehari-hari, empat keterampilan bahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis tidak dapat dipisah-pisahkan. Maka untuk mengetahui hubungan antar empat keterampilan berbahasa itu makalah ini berjudul “Hubungan antar Keterampilan Berbahasa (Menyimak, Berbicara, Membaca, dan Menulis)”. Selain itu adanya penambahan dalam berbahasa yaitu keterampilan mereviuw dan keterampilan visual.
Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita semua dapat berhubungan satu sama lain. Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik akan lebih mudah bergaul terutama dengan lingkungan masyarakat. Komunikasi pula tidak lepas dari kegiatan berbicara, maka dari itu keterampila berbicara dapat menunjang dalam berkomunikasi. Maka salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh sisa adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang ketearampilan lainnya.[3]
Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Kebutuhan akan komunikasi yang efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan setiap individu maupun kelompok. Siswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya.[4] Berbicara menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.
Membaca dan menulis merupakan kunci kesuksesan siswa di sekolah. Kemampuan membaca dan menulis yang baik adalah modal dasar untuk keberhasilan dalam berbagai mata pelajaran. Di Sekolah Dasar membaca merupakan salah satu pelajaran pokok selain berhitung dan menulis.[5] Membaca dan menulis merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua siswa karena melalui membaca siswa dapat belajar banyak tentang berbagai bidang studi. Bahwa membaca dan menulis menjadi suatu ketrampilan khusus selama tahun-tahun sekolah dasar.
Apabila anak tidak berkompeten membaca dan menulis, maka anak merasa tidak beruntung terutama di dalam pergaulan dengan teman-temannya di sekolahnya. Hal itu disebabkan kemampuan membaca dan menulis merupakan pendukung penting dalam pelaksanaan kurikulum sekolah, termasuk literatur, ilmu pengetahuan, studi-studi sosial dan matematik. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membacadan menulis, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajar berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya.
Setelah anak bisa membaca 4 aspek pada kurikulum 2013 diharapkan anak atau siswa dapat meriviuw serta melakukan presentasi visual didepan kelas tentang apa yang telah di baca oleh siswa tersebut. Di dalam makalah ini penulis akan membahas tentang 4 aspek keterampilan kebahasaan dan 2 aspek keterampilan yang telah disebutkan. Oleh karenanya kritik yang membangun sangatlah kami harapkan, terimakasih dan selamat membaca.Rumusan Masalah