Mohon tunggu...
Yulisa Rahma
Yulisa Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa

COGITO ERGO SUM Aku berpikir maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sensing Burnout: Mengenali Tanda dan Cara Mengatasinya

4 April 2025   19:42 Diperbarui: 4 April 2025   21:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture from Pinterest

Burnout adalah kondisi di mana seseorang menjadi lelah secara fisik, mental, dan emosional karena terlalu banyak stres, terutama ketika seseorang bekerja atau memiliki banyak tanggung jawab. Namun, kebanyakan orang baru menyadari kelelahan (burnout) setelah efeknya sudah cukup parah. Oleh karena itu, penting untuk memahami sensing burnout, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi gejala kelelahan sebelum keadaan menjadi lebih buruk. 

Apa Itu Sensing Burnout? 

Sensing Burnout adalah Keterampilan untuk mengidentifikasi gejala kelelahan sejak awal. Dengan mengetahui gejala-gejala ini, seseorang dapat mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah kelelahan yang lebih parah.  

Burnout bukan sekadar kelelahan biasa; itu adalah kondisi yang dapat mengganggu produktivitas, kesehatan mental, dan kesehatan fisik. Dari studi yang dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Burnout, yang dirangkum sebagai masalah pekerjaan, memiliki tiga dimensi utama:  

1. Kelelahan ekstrem, yaitu ketika seseorang merasa sangat lelah secara fisik dan mental.  

2. Sinisme atau ketidakpedulian terhadap pekerjaan: Anda mulai tidak tertarik atau tidak puas dengan pekerjaan Anda.  

3. Penurunan efektivitas: orang mungkin merasa tidak produktif dan tidak percaya diri dalam pekerjaan mereka.

Tanda-Tanda Awal Burnout 

Beberapa tanda yang harus diwaspadai untuk melakukan sensing burnout adalah:  

1. Mudah Lelah: Energi cepat terkuras meskipun belum melakukan banyak aktivitas.  

2. Kurang Motivasi: Merasa tidak termotivasi untuk bekerja atau melakukan aktivitas sehari-hari.  

3. Perubahan Emosi: Anda dapat dengan mudah menjadi marah, kecewa, atau putus asa. 4. Gangguan Tidur: Anda mungkin kesulitan tidur atau bahkan ingin tidur sepanjang hari.  

5. Sering Sakit: Mengalami sakit kepala, flu, atau masalah pencernaan disebabkan oleh sistem kekebalan yang lemah . 

6. Menarik Diri: Enggan terlibat interaksi dengan orang lain atau merasa ingin menyendiri sepanjang waktu.  

7. Penurunan Produktivitas: Pekerjaan terasa lebih berat, sulit untuk fokus, atau hasil kerja tidak sesuai dengan harapan.

Cara Mengatasi dan Mencegah Burnout 

Setelah teridentifikasinya gejala burnout, selanjutnya adalah mengatasi masalah sebelum menjadi lebih parah . Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mengatasinya:

1. Waktu Istirahat yang Cukup 

 Salah satu penyebab utama burnout adalah kekurangan waktu tidur. Pastikan tubuh Anda mendapatkan jumlah waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Jika Anda merasa lelah, berhenti sejenak dari aktivitas untuk mengembalikan energi.  

2. Mengendalikan Stres dengan Baik 

 Untuk melepaskan stres, gunakan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau latihan pernapasan. Menulis jurnal atau berbicara dengan orang yang Anda percaya juga dapat membantu.  

3. Menentukan Prioritas  

Jangan terlalu banyak bekerja. Buat daftar prioritas dan, jika memungkinkan, berikan tugas kepada orang lain. Agar Anda tidak berada dalam tekanan terus menerus saat bekerja, sangat penting untuk mengatur batas Anda.

4. Lakukan Hobi atau Aktivitas yang Menyenangkan

 Luangkan waktu untuk hal-hal yang membuat Anda bahagia, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau berolahraga, dapat membantu Anda merasa lebih baik dan lebih santai.  

5. Jaga Pola Hidup Sehat

 Anda dapat menjaga keseimbangan fisik dan mental dengan mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan minum cukup air. Mengurangi asupan gula dan kafein juga dapat membantu mengelola energi lebih baik.  

6. Mencari Dukungan Sosial

Jangan ragu untuk berbicara tentang perasaan Anda dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Untuk memberikan perspektif baru pada masalah dan membantu mengatasi stres, dukungan sosial sangat penting.

7. Mencari Bantuan Seorang Ahli jika Diperlukan 

 Konsultasikan dengan orang yang profesional dalam hal kesehatan mental atau psikolog; mereka dapat menawarkan pendekatan yang lebih khusus untuk mengatasi stres dan burnout .

Sensing burnout merupakan keteteran yang sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan diri . Seseorang dapat mengambil tindakan pencegahan dengan segera mengenali gejala burnout. Menjaga keseimbangan hidup, mengelola stres, dan membangun dukungan sosial adalah kunci penting untuk menghindari kelelahan. Jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk beristirahat atau mendapatkan bantuan profesional jika Anda merasa mulai lelah. Menjaga kesehatan fisik dan mental sama pentingnya. 

 Jangan menunggu sampai burnout menguasai diri Anda; mulai memperhatikan gejala burnout sejak dini dan melakukan apa yang diperlukan untuk mencegahnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun