Aroma suasana desa yang harum
Gemertak ramai suara sepeda para bapak pergi ke ladang
Suara  riuh ibu-ibu mengerubuti para sayur sayur yang terikat
Mataku tersrorot pada seorang kakek tua yang memegang cangkir butut ditangannya
Matanya menerawang jauh menembus segala keramain pagi ini
Tak terbaca pikirannya
Hanya sendu yang terpancar dari surai putihnya
Tangannya berganti mengadah di depan dada
Ku dengar suara sayup lirih yang terbawa angin segar pagi
Dikatakannya  ingin menemui anak cucunya yang tinggal di hutan beton kota sana
Sebelum raganya kembali pada dzat yang mengadakannya
Begitu kiranya rintihan harap si kakek sebatang kara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!