Untuk apa kita percaya kepada Tuhan? Agar kita dapat bersatu erat dengan Tuhan dan kembali seutuhnya kepada-Nya. Demikianlah hidup kita sebagai manusia di bumi ini menjadi tempat sekaligus kesempatan bagi kita untuk belajar percaya kepada Tuhan.Â
Lalu bagaimanakah cara supaya kita bisa percaya dan lebih mengasihi Tuhan? Soal kepercayaan tidak bisa diajarkan apalagi dipaksakan, melainkan perlu dialami sendiri. Kuncinya adalah dengan membuka hati. Hati adalah kunci relasi kita dengan Tuhan. Dengan membuka hati kita akan semakin peka dan akan sapaan, karya, dan kasih Tuhan dalam hidup kita.
Kita perlu mengalami dan merasakan sendiri melalui hati kita berbagai perasaan indah dari kasih Tuhan. Dengan mengalami sendiri kasih Tuhan ini, akan tumbuh dalam hati kita kepercayaan bahwa Tuhan sungguh-sungguh mengasihi dan menyayangi kita.
Bersykur itu Indah
Buku rohani yang kedua yang kubeli adalah "Bersyukur itu Indah" karya Theo Riyanto, FIC. Akupun jatuh cinta dengan buku ini. Bahkan, menurutku isi buku ini melengkapi dari buku "Peziarahan Hati".
Aku menemukan inti penting dari buku ini di bab 14. Dalam bab ini dijelaskan mengenai empat faktor untuk menggapai kebermaknaan hidup. Agar kita memiliki kebermaknaan hidup kita harus memiliki empat faktor kebermaknaan: tujuan hidup, nilai-nilai, pelaksanaan, dan harga diri.
Tujuan hidup tentu kita sudah mendapat pencerahan dari buku pertama, yakni untuk percaya dan mengasihi Tuhan. Sedangkan mengenai nilai-nilai yang dimaksud adalah jika kita ingin hidup kita bermakna, kita harus memiliki pengetahuan dasar tentang yang benar dan salah, baik dan buruk.
Dalam hidup sehari-hari kita memerlukan nilai-nilai yang dapat membangun hidup lebih bermakna dengan cara-cara positif, yang memberikan "nilai" siapa dan apa yang kita perbuat.
Faktor ke tiga adalah pelaksanaan atau pembuktian dari nilai-nilai kebenaran yang kita hidupi. Nilai-nilai harus menemukan perwujudannya dalam hidup dan karya kita.Â
Faktor ke empat adalah mengenai harga diri. Orang yang memiliki kehidupan bermakna biasanya mereka adalah orang yang baik, walaupun mungkin hanya sedikit lebih baik dari orang-orang tertentu. Harga diri mereka diperoleh karena sikap dan perilakunya yang positif bagi orang lain.
Kesimpulan
Dari hasil membaca kedua buku tersebut lantas aku menyimpulkan. Kalau tujuan hidup kita adalah untuk percaya dan mengasihi Tuhan, lalu untuk mencapai kebermaknaan hidup kita harus memiliki nilai-nilai dan mempraktikkannya dalam hidup. Bukankah kita sudah memiliki panduan yang jelas untuk menjalani dan mencapai kebermaknaan hidup?