Wawancara ini sebagai penelitian tentang bagaimana kondisi di masyarakat terkait pekerjaan dan keluhan yang mungkin ingin disampaikan oleh narasumber atau sebagai acuan untuk membenahi keadaan ekonomi masyarakat indonesia yang dimulai dari ranah nawah terlebih dahulu
Galih Hermansyah, 24 tahun, bekerja sebagai admin gudang dan bongkar muat di Sumbang, Purwokerto, dengan gaji sekitar Rp2,3 juta (UMR). Galih merasa gaji tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari pribadi, belum mampu untuk menanggung keluarga atau menabung. Ia sempat mencoba usaha sampingan budidaya lele, namun gagal karena sulit membagi waktu dan usaha tersebut membutuhkan perhatian penuh.
Penanya: “Galih, menurutmu gaji UMR sekarang cukup nggak buat kebutuhan sehari-hari?”
Galih: “Kalau untuk sendiri sih cukup, tapi kalau sudah berkeluarga jelas kurang. Apalagi kalau mau nabung, susah banget.”
Penanya: “Pernah coba usaha sampingan?”
Galih: “Pernah, budidaya lele. Tapi nggak bisa jalan karena waktunya nggak cukup, harus fokus kerja.”
Penanya: “Apa sih keluhan terbesar soal cari kerja di sini?”
Galih: “Lowongan kerja di sini sedikit banget, kebanyakan butuh pengalaman atau skill khusus. Saya pengen sih ada pelatihan kerja gratis atau bantuan modal usaha.”
Penanya: “Harapan buat pemerintah?”
Galih: “Semoga lebih banyak pelatihan kerja dan lowongan baru, biar anak muda kayak saya nggak bingung cari penghasilan.”
Untuk keluhan, Galih menyampaikan: