Mohon tunggu...
Yuliana Jafar
Yuliana Jafar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Integrasi Sains dan Islam; Wajah Baru Pendidikan

18 Mei 2017   09:41 Diperbarui: 18 Mei 2017   10:09 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesalahan yang sering terjadi di lingkungan pembelajaran pendidikan agamaadalah adanya paradigma orang-orang di lingkungan tersebut bahwa ilmu agama itu jauh lebih penting dipelajari dari pada ilmu sains. Beberapa diantara mereka sering berkata,”Jika ilmu agama sudah kita kuasai, maka dunia akan mengikuti”. Paradigma ini membawa dampak yang besar terhadap perkembangan intelektualitas peserta didik. Peserta didik akan mementingkan ilmu agama dari pada ilmu sains. Ilmu agama memang sangat penting bagi kita umat beragama, tetapi jangan sampai kita meremehkan ilmu sains. Karena islampun mendukung perkembangan ilmu sains. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, yang artinya ““Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (Ali Imron 190). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (Ali Imron 191). Ini adalah kesalahan bersama yang seharusnya diluruskan.

Sistem pendidikan dengan pembelajaran terintegrasi sains dan islam dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pembelajaran sains dengan islam. Saat pembelajaran sains, konsep-konsep sains hendaknya ditelaah menggunakan sudut pandang agama. Ajaran-ajaran agama yang disampaikan saat pembelajaran hendaknya juga ditelaah menggunakan akal dan dihubungkan dengan sains. Karena hanya dengan cara seperti inilah paradigma masyarakat tentang dikotomi keilmuan sains dan islam sedikit demi sedikit dapat diubah. Sistem pendidikan seperti ini juga sangat bermanfaat bagi perkembangan intelektualitas peserta didik. Lembaga pendidikan hendaknya dapat menyajikan pembelajaran yang terintegrasi sains dan islam agar tujuan pendidikan nasional sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dapat tercapai. Inilah wajah baru pendidikan untuk menyongsong Indonesia yang lebih maju di masa depan melalui pembelajaran terintegrasi sains dan islam.

yJ


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun