Mohon tunggu...
Yuliana Arti
Yuliana Arti Mohon Tunggu... Freelancer - aku dan mimpi

Never Say Never Play Hard Work Hard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanya Untukmu

17 April 2017   16:20 Diperbarui: 17 April 2017   16:37 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kini kabut kembali menyapaku ,disaat aku sedang menikmati indahnya kota dari kejauhan. aku seolah olah terhipnotis sampai aku tak tau jiwaku melayang entah kemana.

wajahku melukiskan sejarah hidup yang terus di landa duka.saat itu aku tak mampu bersuara hanya mataku yang terus berusaha menikmati indahnya kota di kala senja.

Aku terus berlayar dalam khayalan yang kian membawaku pergi jauh dari rasa duka yang ku alami.

Seketika itu juga aku teringat akan kata teakhirnya." aku bahagia bersamamu, tapi Tuhan punya rencana yang lebih indah untukmu suatu hari nanti. Lupakan diriku 

ini panggilan hidupku, meskipun kita tidak bersama , engkau akan selalu ada di setiap doaku. Datanglah jika memang kamu sudah memaafkanku dan juga rindu padaku."

Lagi lagi butiran bening kembali membasahi pipihku dan aku pun sadar matahari tak lagi menunjukkan pesonanya. kini malam sudah mulai menebarkan pakayan hitamnya.

Dengan terburu buru aku bangkit lalu melangkah pergi. satu impian yang ku bisikan pada malam "Aku rindu padanya".

Pagi yang cerah ketika mentari memancarkan pesonanya. udara ysng segar menemaniku merenungi nasibku yang tak kunjung pulih.

aku selalu bingung entah apa yang harus aku lakukan dan juga keputusanku. Aku ingin meminta maaf padanya atas semua perbuatanku maupun perkataanku yang menyakiti hatinya.

aku  sadar apa yang ku lakukan akn membuatnya tak sanggup untuk memaafkan diriku bahkan mungkin dirinya sendiri. Namun aku putuskan untuk berjumpaa dengannya. 

Waktu terus membawaku pergi. Kini sudah 5 bulan aku mengembara mencarinya, semuanya sia sia hanya penyesalan yang tersisa dalam benakku.  saat aku mulai menyerah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun