Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Cara Mudah Mengajarkan Ucapan Idul Fitri Berbahasa Jawa Pada Anak

7 Mei 2022   11:24 Diperbarui: 14 Mei 2022   19:27 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambarhttps://www.jatimnetwork.com/gaya-hidup/amp/pr-433276741/

Begitu pula kebersamaan kami beberapa waktu lalu, tidak hanya sekadar acara berkumpul serta makan bersama. 

Namun, hari itu dijadikan momen penting untuk bermaaf-maafkan. Sebagai masyarakat Jawa, keluarga kami masih nguri-uri budaya Jawa, yakni tradisi sungkeman.

Sungkem menggambarkan bakti seorang anak kepada orangtua, serta ungkapan rasa terima kasih atas bimbingan dan ajaran yang diberikan semenjak kecil hingga dewasa.

***

Saat menginjak usia remaja, anak saya bertanya seputar sungkem lebaran serta Ucapan Idul Fitri.

"Bu, kalau kita salaman(sungkem) dengan Mbah Putri(nenek) apa yang diucapkan?"


 
Pembahasan anak saya mengingatkan kejadian tiga dekade lalu. Pertanyaan yang sama keluar dari mulut saat ingin mengawali berlebaran dengan teman seumuran.


Beruntung, ibu dulu pernah mengajarkan tata cara berlebaran yang muda diingat. Jadi, ilmu yang didapat saya ajarkan kepada buah hati.


Tradisi sungkem lebaran berbahasa Jawa halus, atau yang disebut kromo inggil bertujuan untuk menunjukkan rasa hormat dan bakti kepada seseorang yang lebih tua, serta memiliki pangkat tinggi dan disegani.

Makanya, sebagian orang memanfaatkan sungkem menjadi sebuah ritual yang tak terlewatkan dalalam keluarga ketika Idul Fitri tiba.

Begini Cara Saya mengajarkan sungkem Idul Fitri Pada Anak.

Anak adalah cerminan orangtua, bila kita menginginkan ia berperilaku baik, maka kita harus mencontohkan hal serupa, diantaranya sungkem kepada ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun