Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Berikut Tips Penting Persiapan Mental Sebelum Pensiun, Simak Ulasan di Artikel Ini

12 Agustus 2021   22:37 Diperbarui: 13 Agustus 2021   05:04 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar https://www.finansialku.com/persiapan-mental-sebelum-pensiun/

Pentingkah Persiapan Mental Sebelum Pensiun?

Mari kita simak ulasan berikut.

Tadi pagi saat saya beraktifitas, tetangga depan rumah( Bu Sam) bertandang ke toko sambil membawa buah tangan hasil panen dari kebun.

Ilustrasi gambar, oleh-oleh buah jeruk dan lemon dokpri Yuliyanti
Ilustrasi gambar, oleh-oleh buah jeruk dan lemon dokpri Yuliyanti


Oleh-oleh tersebut berupa buah jeruk lemon dan jeruk buah. Kami pun terlibat percakapan asyik sesaat.
Beliau bercerita saat kepulangan kali ini ingin menemani suami tercinta di masa pensiun.

Sebenarnya pari purna tugas sudah setahun yang lalu, namun Bu Sam masih berat meninggalkan anak-cucu di Jakarta. Hingga akhirnya suami beliau pulang ke desa terlebih dulu.

Dahulu, alasan pekerjaanlah mereka menetap di Bekasi semenjak menikah. Namun, kini setelah masa purna tugas beliau kembali ke desa untuk menjalani masa-masa Pensiun.

Nah, kali ini izinkan saya berbagi cerita tentang Tips Pentingnya Persiapan Mental Sebelum Pensiun! Terinspirasi dari cerita pasangan tersebut.

Setiap orang yang menjalani masa pensiun atau yang kerap disebut dengan purna tugas dan purna bakti,  ibarat mengawali babak baru sebuah kehidupan.


Bagaimana tidak, hari demi hari biasanya berlalu begitu saja di tempat kerja, tetapi setelah pensiun terkadang merasa waktu berjalan begitu lama.

Bila kita memasuki masa pensiun, alangkah baiknya bila telah memiliki perencanaan yang baik. Persiapan tersebut seharusnya disiapkan beberapa tahun sebelum memasuki masa pari purna.

"Paling ideal itu sepuluh tahun sebelum pensiun sudah mulai merencanakan apa yang akanp dilakukan pada saat menghadapi purnatugas.Tentunya itu sangat-sangat individual, setiap orang punya cara berbeda dalam menghadapi purnabakti," ujar Dekan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si.



Meski demikian, banyak juga yang menilai bahwa masa pensiun menjadi momen tepat untuk melakukan segala aktivitas selama terhalang masa kerja.

Satu persatu ada yang menyalurkan hobinya. Seperti berwirausaha, bercocok tanam, atau mencari tempat tinggal yang menenangkan seperti di pedesaan.

Setiap orang bebas memilih dan menentukan cara mereka menikmati Masa Pensiun.

Kebanyakan orang ketika menghadapi masa pensiun, hal penting yang dipersiapkan adalah aspek finansial. Padahal, sebenarnya persiapan mental sebelum purna tugas seharusnya lebih dimatangkan.

Karena bisa memberikan dampak yang buruk terlebih pada pasangan secara psikologis.

Dilansir dari Hellosehat.com(kamis, 31/1/2019 sejumlah setudi telah membandingkan kesehatan mental golongan pensiunan dengan profesional paruh baya.
Hasilnya menunjukkan bahwa pensiunan(terutama pria) cenderung memiliki tingkat depresi dan kecemasan lebih besar dari rekan-rekan kerja mereka.

Fakta juga menunjukkan bahwa penuaan dapat menjadi pengaruh signifikan terhadap kepercayaan diri.

Tidak bisa dipungkiri bahwa karier memiliki andil besar pada kehidupan banyak orang, sehingga para pensiunan mengalami perubahan gaya hidup ketika menghadapi masa ini.


Keuangan menjadi salah satu faktor penting untuk diagendakan, tapi mental jauh lebih penting untuk dipersiapkan.

Siapkah Menjelang Masa Pensiun?


Lakukan Trik Ini Sebagai Persiapan Mental.

Nah, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, temukan jawabannya di artikel ini.

Tidak semua orang pensiunan mengalami perubahan drastis ketika memasuki masa purnabakti. Tetapi, mayoritas merasakannya.

Seorang pensiunan profesor psikologi konseling di University of Maryland, Nancy Schlossberg, juga seorang penulis buku Revitalizing Retirement: Reshaping Your Identity, Relationships, and Purpose dan Retire Smart, Retire Happy.

Nancy Schlossberg merekomendasikan para calon pensiunan untuk mempersiapkan diri secara mental melalui beberapa bidang yang harus direnungkan.

1. Memahami Jati Diri.

Setelah pensiun atau memasuki dunia baru, secara tidak langsung meninggalkan identitas lama. Memulai hidup baru dengan tidak menghubungkan identitas saat menjalani karier.

Salah satu contoh, pada masa menjabat atau mempunyai kedudukan tinggi di masa kerja, biasanya seseorang saat memperkenalkan diri sebagai " Kepala Staf atau mungkin Direktur" sebuah perusahaan.

Pula gelar apa pun semasa kerja sedikit banyak ikut tersematkan. Namun, setelah pensiun kebanyakan orang akan menyebut dengan kata " Nama saya A, beserta domisili dan aktivitas terbaru.

Ilustrasi gambar pentingnya membangun hubingan baru dengan orang lain. https://www.finansialku.com
Ilustrasi gambar pentingnya membangun hubingan baru dengan orang lain. https://www.finansialku.com

2. Membangun Hubungan Dengan Orang Lain.

Perpindahan dari dunia kerja menuju kehidupan di tengah masyarakat baru, bukan hanya rutinitas sehari-hari.

Namun, akan menjadi jalinan silaturahmi dengan orang-orang yang menjadi bagian kelangsungan hidup selanjutnya.

Maka, alangkah baiknya saling berbaur dalam sebuah pertemanan dan terlibat aktivitas kegiatan sosial dan lain sebagainya di tempat baru.

3. Fokus Pada Tujuan Hidup

Bagian yang terpenting berkaitan dengan poin pertama yaitu, jati diri.
Seperti dikatakan Schlossberg, menghadapi tujuan hidup baru, akan membutuhkan waktu. 

Mungkin bisa memiliki misi yang berbeda atau tujuan yang akan Anda lakukan dalam hidup telah disesuaikan hingga terasa lebih menantang lagi membahagiakan.

4. Selalu Berpikir Positif


Berpikir positif, bahwa purna tugas bukan akhir dari segalanya. Akan lebih baik mengambil sisi positif dan bersikap optimis.

Bahkan bisa memiliki waktu bersantai dengan keluarga lebih banyak dan melakukan kegiatan yang belum terealisasikan.

5. Mental dan Keuangan Stabil


Hal yang selalu jadi pusat perhatian saat mendekati pensiun dan tidak bisa dipungkiri terkait keuangan. Masalah ini bisa diperhitungkan dengan adanya dana pensiun, menabung atau investasi.

Dengan mengetahui berapa dana yang diperlukan, maka bisa dimulai mempersiapkan dari sekarang.

Di sini peran keluarga, anak dan kerabat tentunya tidak akan tinggal diam. Mereka akan tetap mensupport, memperhatikan kebutuhan finansial orang tua di masa pensiun.

Persiapan Diri Menyambut Masa Pensiun

Saat menghadapi masa purna tugas bukanlah hal yang mengkhawatirkan. Banyak cara untuk menyikapi pun menikmati masa pensiun tersebut dengan riang hati. 

Seperti tetangga depan rumah yang antusias, suka cita mengurus sawahsebagai aktivitas yang menyenangkan.

Sekian dalam berbagi tips ini, semoga bermanfaat. Silakan mencoba, semoga sukses. Salam sehat selalu meski memasuki waktu Pensiun.

Referensi 1, 2

#ArtikelYuliyanti
#TulisanKe-158
#Klaten, 12 Agustus 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun