Mohon tunggu...
Yulia  Ayu
Yulia Ayu Mohon Tunggu... Guru - Penikmat seni dan literasi

Perempuan kelahiran Malang yang mempunyai ketertarikan pada karya kerajinan, karya sastra, dan karya seni lainnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cincin Terakhirku

5 Mei 2020   13:38 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:40 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cincin terakhirku untukmu

Cincin dan cinta melingkar pada garis jari jemari kita

Kau yang pernah jadi nyata saat mata memandan, sebelum kau menjadi bayangan disetiap mata terjaga dan terlelap dalam

Kini kau hanya bisa menjadi kenangan yang selalu ku rindukan

Kini kau pergi dari hari-hariku, membawa raga yang tak pernah lelah terjaga

Demi kewajiban yang telah kau utarakan janjinya

Kini kita tak lag bisa bersama, seperti janji dan cerita yang telah kita utarakan

Tinggal menunggu bulan kita akan bergandengan tangan menata masa depan

Tapi kau meninggalkan aku sendirian dipelataran harapan

Aku tau,,,, Tuhan lebih menyanyangimu daripada aku, lebih menyayangimu daripada orangtuamh, lebih menyayangimu daripada sahabatmu

Disini aku hanya bisa mendoakan, semoga engkau berada di Taman Harapan dekat Thhab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun