Mohon tunggu...
Yulia Sujarwo
Yulia Sujarwo Mohon Tunggu... History Enthusiast, host youtube channel @HistoricalInsight

history is my passion

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenal Lebih Dalam Upacara Adat Pernikahan Kraton Yogyakarta

16 November 2017   12:41 Diperbarui: 17 November 2017   09:23 8753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah pondongan tiba di Prabayeksa upacara resepsi dilaksanakan. Tamu-tamu yang hadir dipersilakan untuk memberikan ucapan selamat kepada mempela berdua, Ngarsa Dalem dan Permaisuri serta Besan. Setelah upacara selesai selanjutnya pengantin diiring menuju Pasren Kesatriyan diiringi oleh permaisuri, penganthi, cepeng damel, dan kerabat dalem untuk melaksanakan upacara Tampa Kaya.

10. Pamitan

Pamitan adalah penutup segala rangkaian dari sebuah pernikahan agung di Kraton Yogyakarta. Biasanya pamitan dilaksanakan di Gedong Jene. Upacara pamitan ini dihadiri oleh keluarga mempelai pria dan juga keluarga mempelai wanita.

Proses panjang tata upacara pernikahan Kraton Yogyakarta ini juga dipraktekkan oleh Sanngar Kaliti saat seminar jadi para peserta dapat mengerti dan memahami. Bahkan beberapa peserta tertegun saat melihat proses tersebut karena kebanyakan upacara pernikahan zaman sekarang sudah bergeser dari pakemnya lebih singkat dan terkadang upacara pernikahan sekarang banyak yang bercampur-campur dengan modern lainnya.

Menurut pengamatan saya selama ini, banyak orang Jawa masih menganggap pernikahan merupakan suatu proses yang akan dialami oleh semua manusia. Pernikahan akan mengantarkan sepasang kekasih untuk menapaki dunia baru. Dua pribadi yang menjadi satu dan harus diperjuangkan untuk mengarungi sebuah bahtera kapal kehidupan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jika ditinjau dari segi sejarah, kehidupan masyarakat Jawa dari dahulu kala sangat bersifat seremonial dan sakral. Hal ini dikarenakan mereka selalu ingin meresmikan suatu keadaan melalui upacara atau ritual. Upacara-upacara yang dilakukan masyarakat Jawa ini selalu berkaitan dengan siklus kehidupan manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Dan pernikahan adalah salah satu contoh upacara atau ritual tersebut. 

Pada intinya pernikahan merupakan upacara pengukuhan status sosial untuk hidup bersama. Banyak orang Jawa bilang jika pernikahan itu sesungguhnya indah dan sakral. Bagi mereka yang siap menikah haruslah mempersiapkan diri untuk benar-benar mengambil komitmen untuk tetap berjuang dalam kondisi apapun. Sehingga pernikahan Anda dilingkupi sukacita dan rasa ikhlas senantiasa membawa berkah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun