Pembukaan Gramedia Kayutangan sendiri dilaksanakan selama satu minggu dan diisi dengan berbagai acara menarik seperti pertunjukan musik keroncong, bincang-bincang dengan penulis buku, juga donasi buku. Yang menarik, saat pembukaan Gramedia Kayutangan juga dilakukan peresmian Halte Gramedia yang ada di depan toko persis.
Di halte itu kita bisa duduk untuk menunggu kendaraan atau sejenak melepas lelah.
 Ya, zaman digital di mana akses baca demikian mudah adalah tantangan tersendiri bagi toko buku untuk terus berbenah.Â
Akhirnya, berdiri di antara keriuhan pengunjung yang menyemuti acara Tere Liye, saya seperti melihat kembali semangat saya dahulu, remaja yang betah berlama-lama di rak-rak buku yang kini lebih tertata. Gramedia telah bertransformasi mengikuti zaman, namun esensinya tetap sama: menjadi oasis bagi jiwa-jiwa yang haus akan cerita dan ilmu.Â
Transformasi Gramedia Kayutangan adalah sebuah bukti bahwa dengan berani melakukan perubahan, sebuah tempat tidak hanya bertahan, tetapi juga menemukan arti baru di hati orang- orang sekitarnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI