Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Ceria Lebaran dalam Bingkai Hangatnya Silaturahmi

22 April 2023   18:43 Diperbarui: 22 April 2023   18:57 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan sholat Id, dokumentasi pribadi 

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Laa Ilaha illallah huwallahu Akbar
Allahu Akbar walillahil hamd

Gema takbir yang bersahut- sahutan menandakan Hari Kemenangan telah tiba. Setelah satu bulan  menjalani puasa Ramadhan kini saatnya kita kembali dipertemukan dengan bulan Syawal.

Ada rasa gembira sekaligus sedih.

Gembira karena saat kemenangan telah tiba, sedih karena berpisah dengan Ramadhan, bulan yang begitu mulia.

Pagi ini dengan membawa perlengkapan shalat kami berangkat bersama-sama menuju masjid Quba' yang lokasinya tak jauh dari rumah. 


Berjalan kaki saja. Ya, dengan berjalan kaki kami bisa saling tersenyum dan menyapa tetangga yang berangkat menuju arah yang sama.

Para lelaki dengan baju koko dan berkopyah, juga para wanita yang beberapa  sudah bermukena memenuhi jalan. Semua  berjalan cepat. Tentu saja, jangan sampai kami terlambat mengikuti sholat Id yang diadakan setahun sekali ini.

Jamaah anak kecil, dokumentasi pribadi 
Jamaah anak kecil, dokumentasi pribadi 

Sekitar pukul enam pagi sholat Id dimulai. Jamaah meluber sampai keluar masjid saking banyaknya. Jamaah pria , wanita, anak-anak memenuhi jalan depan masjid Quba'.

Sholat dilanjutkan dengan khotbah dan doa yang diikuti jamaah dengan tenang. Kecuali anak -anak kecil yang mulai gelisah dan mengajak orang tuanya untuk segera pulang.

Pedagang makanan di sekitar masjid, dokumentasi pribadi 
Pedagang makanan di sekitar masjid, dokumentasi pribadi 

Dalam perjalanan pulang para pedagang sudah siap di tepi jalan. Pedagang pecel, gado-gado, soto , siomay siap melayani pembeli. Yang antrepun banyak. Lebaran adalah saat yang bagus untuk mengais rezeki.

Pedagang mainan, dokumentasi pribadi 
Pedagang mainan, dokumentasi pribadi 

Pedagang lain yang juga mendapatkan 'berkah' di hari Raya Idul Fitri ini adalah pedagang mainan. Ya, banyak anak kecil yang minta mampir untuk membeli mainan dulu sebelum pulang.

Hangatnya Silaturahmi

Silaturahmi keluarga besar, dokumentasi pribadi 
Silaturahmi keluarga besar, dokumentasi pribadi 

Silaturahmi  berasal dari Bahasa Arab yang berarti jalinan kasih sayang atau hubungan kasih sayang

Ada banyak manfaat dari  silaturahmi, di antaranya adalah membawa kemudahan rezeki, umur yang panjang, serta limpahan kebaikan dan hidayah oleh Allah SWT.

Lebaran identik dengan silaturahmi. Setelah sholat Id, pagi ini acara kami lanjutkan dengan silaturahmi. Pagi dengan tetangga, agak siang silaturahmi dengan saudara.

Silaturahmi dan kirim doa, dokumentasi pribadi 
Silaturahmi dan kirim doa, dokumentasi pribadi 

Silaturahmi kali ini terasa begitu menyenangkan sekaligus mengharukan. Dua tahun kami tidak bisa menjalankan kegiatan ini dengan bebas. Pandemi membuat kami harus menahan diri.

Tahun ini pertemuan keluarga besar kembali bisa digelar. Pertemuan dengan kerabat hari ini banyak membuat kami pangling. Banyak sekali perubahan yang terjadi selama dua tahun ini.
Yang jelas kami merasa  semakin tua. He..he.. Lebih-lebih melihat keponakan yang semakin besar-besar.

Kerabat yang datang dari berbagai usia, cemilan dan makanan yang beraneka macam, anak -anak kecil yang membawa angpao, membuat suasana terasa demikian hangat. Apalagi di antara hidangan tersebut ada juga bakso Malang yang tentu saja tak boleh dilewatkan.

Hangatnya silaturahmi, dokumentasi pribadi 
Hangatnya silaturahmi, dokumentasi pribadi 

Sekitar pukul setengah lima sore acara silaturahmi selesai.  Kami kembali pulang ke rumah. Ah, hari yang benar-benar melelahkan.

Akhirnya selalu ada banyak cerita dari Lebaran. Semoga Lebaran tahun ini memberikan berkah dan kebahagiaan pada kita semua, dan semoga Allah mengampuni semua dosa kita sehingga di hari yang Fitri ini kita kembali suci seperti bayi yang baru dilahirkan.

Kepada semua sahabat Kompasiana saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H , mohon maaf lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun