Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Kehangatan dalam Semangkok Bakso Malang

13 November 2022   17:03 Diperbarui: 13 November 2022   17:32 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Tribun Travel

Sumber gambar: detikFood-Detik.com
Sumber gambar: detikFood-Detik.com
Bakso langganan kami memang istimewa. Kuahnya bening, namun gurihnya kaldu dengan paduan bumbu bawang , brambang dan merica terasa begitu khas. Apalagi ditambah dengan hadirnya saus tomat, sambal dan kecap.

Rasa gurih, manis, pedas dan sedap benar-benar membuat bakso menjadi hidangan yang begitu menggod, apalagi di hujan hujan begini.

Naknang menyendok saos tomat dan sambal lalu dimasukkan dalam mangkoknya.
"Le, ojo pedhes pedhes, " kata saya demi melihat ia mengambil dua sendok sambal langsung dimasukkan ke mangkok, lalu ditambah sedikit kecap.

Duh, padahal saya sambal satu sendok saja sudah terasa panas di mulut, "
"Mboten kok, " katanya sambil terus mengaduk isi mangkoknya.

"Ibuk mau tambah brambang daun? " tanya Naknang. Ia hafal betul saya suka bakso dengan banyak brambang daun. Sampai suatu saat teman saya sambil bergurau mengatakan mangkok saya mirip penghijauan.
"Cukup,  Le, " tolak saya. Sebenarnya mau juga. Tapi sungkan sama Masnya.

"Tahu tidak, apa beda bakso Malang dengan bakso yang lain? " tanya saya pada Naknang.
Sejenak ia menghentikan suapannya.
"Lebih enak? " katanya kemudian.
" He.. He, itu karena kamu orang Malang.., makanya merasa bakso Malang paling enak.., " jawab saya.
"Eh, teman saya kuliah dari kota lain juga bilang kalau bakso Malang paling enak? "jawab Nak Nang lagi.
"Maksud ibuk kekhasannya apa? "
"Apa ya? " tanya Naknang sambil terus makan.

Bakso Malang, sumber gambar: Merdeka.com
Bakso Malang, sumber gambar: Merdeka.com
"Variannya banyak Le.., kita punya banyak isi bakso. Ada tahu, mie, siomay, goreng panjang, goreng bunder, pentol halus, juga pentol kasar.., seperti isi mangkokmu itu.., " gurau saya.

Kali ini Naknang tertawa."Waduh, ibuk nyindir ini? "
"Nggak, dari dulu makanmu memang banyak kok," kata saya lagi.

Naknang kembali tertawa, dan... ups.., dia mengambil lagi dua siomay dan satu bakso kasar.

"Bakso Malang selalu paling enak.., karena  makannya sama Ibuk ..," kata Naknang serius.

"Iya, kalau sama Ibuk 'kan Ibuk yang bayar?" timpal saya. Kami tertawa bersama.

Ya, bakso selalu menyimpan kehangatan. Tidak hanya nyaman di perut tapi juga hangat di hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun