Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Delapan, Delapan, Empat Sembilan

29 Agustus 2022   16:23 Diperbarui: 29 Agustus 2022   16:36 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi undian doorprize, dokumentasi pribadi

Satu demi satu hadiah berpindah tangan dari panitia pada penonton.  Wajah sumringah tampak dimana-mana.  Santi mendekap dua bingkisan dalam plastik.  Satu berisi teh,  gula dan kopi,  yang lain berisi detergent,  pengharum cucian dan pencuci piring.

Mendapat berbagai bingkisan tidak membuat penonton beranjak dari tempatnya.  Tentu saja,  hadiah utama belum dibagikan.  Ini yang paling ditunggu-tunggu.

"Sebelum pengundian hadiah utama,  mari kita saksikan kembali penampilan Mbak Wiwik , biduan kebanggaan RW tiga..! " pembawa acara menyerahkan mic pada Mbak Wiwik, dan tak lama kemudian Selownya Via Valen langsung memenuhi lapangan. 

Penontonpun mulai bergoyang.

Karna ku selow..

Sungguh selow..

Sangat selow..

Tetap selow...

Santai...

Matahari semakin naik.  Jam sudah menunjukkan pukul sebelas. Lagu Selow belum juga berakhir.  Tiba-tiba Mbak Menik mencengkeram lengan Santi.

"Nduk..  Aku kok mumet ya..? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun