Kota di datar tinggi, sejuk menarik hati
Yang Brantas melintas berliku
Yang tepi dilindung gunung
Penuh pemandangan indah
Malang kota berkahÂ
(Lagu Malang Kota Subur, Ciptaan : R.Dirman Sasmokoadi)
Lagu itu kembali terngiang dalam benak saya ketika pagi ini berangkat sekolah melalui alun alun Tugu. Beberapa titik jalan ditutup. Hari ini 1 April 2022 dilaksanakan upacara peringatan HUT kota Malang ke 108 di balai kota.
Sejarah kota Malang
Menurut sejarahnya nama Malang berasal dari kata Malang Kucecwara yang artinya Tuhan akan menyelamatkan kita dari kebatilan. Malang Kucecwara kemudian dipakai sebagai logo pemerintah Kota Malang.
Kisah sejarah penamaan Malang bermula ketika Sultan Agung dari Mataram (tahun 1600-an) ingin menaklukan seluruh pulau Jawa, dari ujung barat hingga ujung timur dalam satu kekuasaan Kesultanan Mataram.
Untuk mewujudkan cita-citanya Sultan Agung melakukan penyerangan ke Surabaya secara tidak langsung, yaitu dengan cara menguasai kota-kota sekeliling Surabaya termasuk Malang.
Pasukan Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Alap-alap bertugas menembus daerah Ngantang.
Namun apa daya mereka mengalami kesulitan karena harus menempuh pegunungan yang terbentang dari utara ke selatan, Â yaitu Gunung Penanggungan, Gunung Arjuno, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, dan Gunung Kelud serta menyeberang dua sungai besar, yaitu Sungai Metro dan Sungai Brantas.
Ketika pasukan Tumenggung Alap-alap mulai memasuki daerah Malang, mereka dihalangi oleh pohon- pohon yang ditumbangkan untuk menutupi jalan masuk menuju Malang.
Dengan susah payah pasukan Mataram pasukan berhasil mengatasinya. Namun saat itu mereka sudah dihadang oleh pasukan Malang yang dipimpin oleh Ronggosukmo.
Karena semangat yang begitu besar, meskipun pasukan Ronggosukmo berjumlah lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, mereka berhasil menghalau serangan .
Dan sejak saat itu, daerah Malang Kucecwara lebih dikenal dengan nama Malang (dari bahasa Jawa yang artinya "penghalang atau yang menghalang-halangi").
Sebelum menjadi sebuah kota sendiri, Malang berada di bawah wilayah administrasi karesidenan Pasuruan.
Pada tahun 1914 seiring dengan majunya industri gula dan rokok juga pertumbuhan penduduk yang pesat, Malang akhirnya menjadi kotapraja sendiri.
Peringatan HUT Kota Malang tahun 2022
Peringatan HUT kota Malang dari tahun ke tahun selalu dilaksanakan dengan begitu meriah. Namun segala peringatan itu agak menurun ketika pandemi. Ya, pandemi membuat semua harus menahan diri sehingga perayaanpun dilakukan secara sederhana.
Di tahun 2022 ini, ketika kondisi kota Malang sudah semakin membaik keramaian perlahan-lahan mulai dilaksanakan untuk memeriahkan HUT kota Malang.
Logo HUT Malang ke 108 terpampang di mana-mana. Logo berwarna kombinasi hijau, biru dan oranye cerah ini merefleksikan semangat kebangkitan dalam bingkai keselarasan langkah mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Malang yang dalam dua tahun terakhir menghadapi tantangan pandemi.
Gempita perayaan sudah terasa beberapa hari sebelumnya. Sebagai contoh, di kelurahan Bareng seminggu yang lalu telah dilaksanakan gebyar UMKM, lomba mewarnai untuk seluruh anak TK dan PAUD dan pagelaran tari topeng.
Bagaimana di sekolah kami? Gebyar peringatan HUT kota Malang juga berjalan meriah. Meski tanggal satu April bertepatan dengan libur awal puasa bagi siswa, namun suasana sekolah tetap ramai.
Sejak pagi semua guru dan karyawan sudah siap di sekolah dengan berbusana Malangan. Hari ini tugas kami adalah shooting video ucapan selamat HUT Kota Malang.Suasana demikian meriah apalagi ketika guru tiap mapel diminta untuk memberikan ucapan selamat menurut versi masing-masing mapel.
Kostum beraneka warna seolah menggambarkan semangat dan kebahagiaan kami pagi ini.
Dirgahayu Kota Malang ke 108, mari kita tingkatkan kolaborasi dan akselerasi untuk bangkit bersama menuju masa depan yang lebih baik.Â
Referensi : wikipedia sejarah Kota Malang