Pasukan Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Alap-alap bertugas menembus daerah Ngantang.
Namun apa daya mereka mengalami kesulitan karena harus menempuh pegunungan yang terbentang dari utara ke selatan, Â yaitu Gunung Penanggungan, Gunung Arjuno, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, dan Gunung Kelud serta menyeberang dua sungai besar, yaitu Sungai Metro dan Sungai Brantas.
Ketika pasukan Tumenggung Alap-alap mulai memasuki daerah Malang, mereka dihalangi oleh pohon- pohon yang ditumbangkan untuk menutupi jalan masuk menuju Malang.
Dengan susah payah pasukan Mataram pasukan berhasil mengatasinya. Namun saat itu mereka sudah dihadang oleh pasukan Malang yang dipimpin oleh Ronggosukmo.
Karena semangat yang begitu besar, meskipun pasukan Ronggosukmo berjumlah lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, mereka berhasil menghalau serangan .
Dan sejak saat itu, daerah Malang Kucecwara lebih dikenal dengan nama Malang (dari bahasa Jawa yang artinya "penghalang atau yang menghalang-halangi").
Sebelum menjadi sebuah kota sendiri, Malang berada di bawah wilayah administrasi karesidenan Pasuruan.
Pada tahun 1914 seiring dengan majunya industri gula dan rokok juga pertumbuhan penduduk yang pesat, Malang akhirnya menjadi kotapraja sendiri.
Peringatan HUT Kota Malang tahun 2022
Peringatan HUT kota Malang dari tahun ke tahun selalu dilaksanakan dengan begitu meriah. Namun segala peringatan itu agak menurun ketika pandemi. Ya, pandemi membuat semua harus menahan diri sehingga perayaanpun dilakukan secara sederhana.
Di tahun 2022 ini, ketika kondisi kota Malang sudah semakin membaik keramaian perlahan-lahan mulai dilaksanakan untuk memeriahkan HUT kota Malang.