Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Ketika Saya "Dipaksa" Belajar Kimia

30 Juni 2021   21:54 Diperbarui: 2 Juli 2021   03:00 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar kimia | Sumber gambar: shutterstock

Mau menolak rasanya gengsi, akhirnya buku saya bawa pulang dan tiap malam saya pelajari.

Di depan Dani saya selalu jaim. Saya selalu berusaha tidak tampak bodoh. Saya tidak mau mengecewakan kepercayaannya, lebih-lebih guru saya. 

Episode baru dimulai. Bagi saya tidak ada hari tanpa belajar kimia. Tiap hari selalu saya sisihkan waktu setengah atau satu jam belajar kimia. 

Lambat laun ternyata saya bisa merasakan bahwa ternyata kimia tidak sesulit yang saya bayangkan. Akhirnya saya benar-benar menyukai kimia dan nilai kimia saya pun terdongkrak naik.

Meski tidak menang dalam lomba kimia, kecintaan saya pada kimia tidak berubah bahkan nilai ujian akhir saya yang terbagus adalah kimia. 

Sayangnya di saat kuliah saya tidak bertemu lagi dengan kimia. Saya pikir, saya bisa mengambil kimia sebagai mata kuliah minor, ternyata yang keluar bukan kimia tapi mekanika.


Dari suka kemudian tidak suka dan akhirnya suka lagi, itulah kisah antara saya dan kimia. 

Dan dari semua pengalaman itu saya belajar bahwa kesabaran dan ketelatenan bisa mengubah sesuatu yang sulit menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun