Mau menolak rasanya gengsi, akhirnya buku saya bawa pulang dan tiap malam saya pelajari.
Di depan Dani saya selalu jaim. Saya selalu berusaha tidak tampak bodoh. Saya tidak mau mengecewakan kepercayaannya, lebih-lebih guru saya.Â
Episode baru dimulai. Bagi saya tidak ada hari tanpa belajar kimia. Tiap hari selalu saya sisihkan waktu setengah atau satu jam belajar kimia.Â
Lambat laun ternyata saya bisa merasakan bahwa ternyata kimia tidak sesulit yang saya bayangkan. Akhirnya saya benar-benar menyukai kimia dan nilai kimia saya pun terdongkrak naik.
Meski tidak menang dalam lomba kimia, kecintaan saya pada kimia tidak berubah bahkan nilai ujian akhir saya yang terbagus adalah kimia.Â
Sayangnya di saat kuliah saya tidak bertemu lagi dengan kimia. Saya pikir, saya bisa mengambil kimia sebagai mata kuliah minor, ternyata yang keluar bukan kimia tapi mekanika.
Dari suka kemudian tidak suka dan akhirnya suka lagi, itulah kisah antara saya dan kimia.Â
Dan dari semua pengalaman itu saya belajar bahwa kesabaran dan ketelatenan bisa mengubah sesuatu yang sulit menjadi lebih mudah dan menyenangkan.