Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sakti

25 Oktober 2017   11:32 Diperbarui: 29 November 2017   12:36 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jiwa-jiwa putus asa yang mengikatkan leher eterik mereka pada dahanmu untuk terus bisa meratapi getirnya nasib sampai ke ujung masa.

Jerit keletihan ruh-ruh tersesat yang berusaha mencari jalan keluar tanpa hasil dari lingkaran sesal tak berujung.

 

Kau tak tahu kepada siapa harus mengadu.

Tak ada teman untuk berbagi.

Tiada jurang dalam nan curam untuk melontarkan kembali segala limpahan emosi yang merasuki tiap inci lembar sukmamu tanpa bisa kau tolak.

Tak kuasa menjerit demi sekedar mengurangi beban pahit yang dialirkan seenaknya dalam urat-urat pembuluh jantungmu.

 

Padahal ...

Kaulah yang sebenarnya menderita.

Kaulah korbannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun