Mohon tunggu...
Yugi Saban Firdaus
Yugi Saban Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - ---

Informasi dari seorang yugi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19

15 Juli 2021   14:40 Diperbarui: 15 Juli 2021   15:02 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi telah memaksa dunia perguruan tinggi berada pada posisi tidak sepenuhnya berfungsi optimal. Proses pembelajaran jarak jauh dikatakan tidak efektif dikarenakan ada beberapa instrumen pengajaran yang tidak bisa dilakukan dalam situasi daring atau kemudian terpaksa dilakukan namun dengan hasil yang sangat tidak maksimal; pulsa internet, sinyal, gangguan provider, hingga domisili mahasiswa yang berbeda-beda melahirkan fenomena permasalahan yang berbeda. 

Ditambah situasi rumah yang rawan distraksi membuat beberapa mahasiswa terganggu dalam proses belajar, terjebak dalam situasi dilematis antara belajar atau menuruti ego sendiri untuk rebahan. Tanpa inovasi metode dan teknologi agar bisa optimal, konsep belajar daring akan selamanya molor jika tidak dibakukan—keterbatasan sarana yang dimiliki dosen dan siswa juga memperburuk situasi yang ada.

Faktanya, fasilitas pendukung sudah tersedia—pemerintah yang mencoba memaksimalkan dalam aspek internet 5G juga aplikasi pendukung yang ringan dan efektif yang bisa dipakai oleh lintas kalangan untuk membantu dalam metode pembelajaran. Di masa depan mungkin saja perkuliahan daring akan menjadi sesuatu yang solutif dalam penyebaran pendidikan dengan jarak dan waktu yang tidak terbatas sebab bisa mereduksi pengeluaran dana operasional, mencegah transmisi penyakit menular—ada kemungkinan beberapa tahun kemudian, kampus hanya akan difungsikan hanya sebagai lahan laboratorium dan museum. 

Dalam buku yang ditulis oleh Simonson yang berjudul Distance Learning yang menyajikan konsep dan metodologi pembelajaran yang menggunakan konstruktivisme, bisa dikatakan konsep tersebut menjadi salah satu keunggulan proses belajar-mengajar di era modern. Para siswa bisa menggunakan seluruh kanal atau dengan kata lain bisa menggunakan banyak platform daring untuk belajar, salah satunya media sosial. Hanya saja salah satu penghambatnya ada pada sulitnya verifikasi kebenaran data.

Template daring ini mencoba untuk dirangkai sedemikian rupa dari beberapa universitas dan para tenaga pengajar untuk membentuk prototipe yang koefisien. Konsep dasar daripada belajar daring ini dalam studi baku ilmu pendidikan berangkat dari konsep SBJJ. SBJJ merupakan Sistem Belajar Jarak Jauh, sistem yang diterapkan oleh beberapa universitas dan sekolah dalam penerapannya. Sebuah sistem belajar ini pada akhirnya menjadi konsep yang harus memperhatikan faktor baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Kedua hal ini sangat berpengaruh dan menjadi dasar utama pelaksanaan dan penerapan sebuah sistem sebab akan saling terkait dan saling mendukung. 

Aspek internal yang patut diperhatikan adalah kemapanan sumber daya manusia yang menjadi subjek pengguna daripada sistem ini. SDM sebagai tenaga pengajar sekaligus juga SDM sebagai peserta didik. Semacam harus ada tim audit yang menjadi tim peninjau dalam perkara kesiapan tenaga pendidik; memiliki kapasitas dan kualitas dalam menjalankan proses belajar daring. Perlu pemahaman yang merata di setiap pendidik untuk mengetahui instrumen daripada konsep belajar daring. 

Peserta didik pun dituntut untuk siap dan adaptif untuk menjalankan sistem ini. Generalisasi pembelajaran dapat menimbulkan ruang belajar yang molor, sebab itulah proses pembelajaran jangan hanya difokuskan pada kajian umum saja—namun karakter belajarnya pun harus diperhatikan. Karakter belajar ini harus terus dipoles sedemikian rupa menjadi sesuatu yang khas. 

Pada dasarnya konsep dari sistem ini harus menuntut peserta didik untuk mampu dan benar-benar harus memiliki kesadaran tinggi dalam mengamati dan menganalisa, serta ikut andil dalam setiap proses belajar. Peserta didik dipaksa untuk mampu mengelola waktu belajarnya dengan baik, juga mengelola tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh pendidik.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M.T., Hardhono, A. P., Belawati, T., & Darmayanti, T. (2001). Tutorial elektronik melalui internet dan fax-internet (Electronic tutorial through internet and fax-internet). Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 2 (1), 60-77.

Belawati, T. (2003). Penerapan e-learning dalam pendidikan jarak jauh di Indonesia (The application of e-learning in distance education in Indonesia). Dalam Durri Andriani dkk (Eds). Cakrawala pendidikan: E-learning dalam pendidikan (pp.398-417). Jakarta: Universitas Terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun