Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jalan Kematian

9 Maret 2020   11:55 Diperbarui: 9 Maret 2020   11:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana ku gambarkan sepasang hujan dan cahaya jatuh pada kaca tempat kau saksikan anak-anak bermain hujan. Di sisi se cangkir kopi yang telah mengajari rasa sebenar hakiki. Dalam pemberitaan cahaya bulan, selingkup awan tak berkisar dari halaman buku. Seharusnya buku yang telah terlalu lusuh untuk belajar mengeja kata demi kata. Bagaimana bisa kau bunuh kata itu satu persatu yang begitu damai terlelap dalam ingatan.

Sepasang hujan dan cahaya jatuh menjelma kalimat yang akan menindih sekujur tubuh, begitulah jalan direntang seperti tali. Jangan terlalu kau raih.

Ngilu hujan menakdirkan sunyi dan gigil dari ubun ke kaki. Dan cahaya datang entah membawa pulang dengan sayap terentang menajamkan tali yang lama terentang.

Esok pagi mungkin matahari melahirkanmu kembali dari timur tempat pernah kau seduhkan kopi. Atau, telah mengisi lorong dengan gigil bisu terpatah dari kata-kata dan puisi. Untuk apa lagi lantunan musik lembut diruangan itu, tidak akan pernah mengiringi jalanmu. Karena jalan itu telah menjelma cahaya-cahaya dan engkau entah di mana.

Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun