Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Beri Pekerjaan pada Mereka yang Sibuk, Rangkap Tugas Malah Jadi Hal Positif

28 Agustus 2021   20:44 Diperbarui: 30 Agustus 2021   23:49 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: unsplash.com

"Karena kami merupakan perusahaan startup. Maka kemungkinan saat Anda diterima, akan ada rangkap tugas yang harus kamu kerjakan, apa Anda siap?"

Saya dengan yakin menyanggupi hal tersebut, menurut saya jika memang ada rangkap jabatan dengan adanya banyak pekerjaan ini, malah bisa membuat saya bisa mengembangkan berbagai potensi yang saya miliki.

Singkat cerita, beberapa waktu kemudian saya diterima di perusahaan startup tersebut dan memang apa yang disampaikan dalam interview tersebut benar adanya, saya harus melakukan banyak tugas yang sebenarnya di luar jobdesk utama saya.

Hal ini sesuai dengan apa yang sebelumnya disampaikan di waktu interview, saya pun bisa memaklumi hal tersebut. 

Terlebih bagi saya yang masih "fresh graduate", kesempatan untuk bisa mengembangkan diri adalah hal yang paling utama.

Saya sendiri tidak begitu kaget dengan rangkap tugas ini, karena sedari kuliah saya sudah aktif di banyak organisasi baik dalam kampus maupun luar kampus, dan pernah merasakan banyak role dalam berbagai bidang.

Rangkap Tugas  = Alasan Resign

Berbeda 180 derajat dengan pemikiran saya, beberapa kawan saya punya pemikiran jika mereka diberikan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jobdesknya, maka ini adalah alasan mereka untuk resign.

Jika ada sedikit pekerjaan saja yang di luar jobdesk utama mereka, maka kemudian mereka akan "sambat", berkeluh kesah di sosial media dan berujung pada menjelek-jelekan perusahaan dan atasan tempat mereka bekerja.

Ilustrasi resign | Sumber: cermati.com
Ilustrasi resign | Sumber: cermati.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun