Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Masih Banyak yang Keliru, Artikel Kompasiana Dikira Buatan Wartawan

29 Oktober 2020   20:41 Diperbarui: 29 Oktober 2020   20:48 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | source : unsplash.com

Keren ya bisa nulis di kompasiana

Jadi wartawan ya sekarang  ?

Karena saya senang dengan pujian tersebut, saya senyaam senyum saja, dan tidak mengatakan jika sebenarnya saya ini bukan wartawan, dan semua yang menulis di kompasiana bukanlah wartawan.

Lah kok begitu ?

Tulisan ini, mungkin akan menjawab hujatan para sobat twitter, yang baru membaca judul artikel dari akun twitter kompasiana, lantas kemudian merendahkan dan menyerang Kompas, mengatakan jika kompas tidak kredibel karena menayangkan berita (mereka kira semua yang ada di Kompasiana adalah berita) dengan hal yang begitu receh.

Semoga saja para sobat twitter diluar sana mau membaca tulisan ini, semoga.

 Kompasiana adalah bagian dari Kompas, Kompasiana yang sudah ada sejak 12 tahun lalu, meskipun bagian dari kompas, namun artikel yang kita jumpai di Kompasiana bukanlah berita ataupun produk jurnalistik.

Menyerupai Sosial Media.

Saya lebih suka menyebut jika Kompasiana seperti halnya sosial media,  dimana para penggunanya  yang berjuluk Kompasianer bisa saling berinteraksi,mereka bisa saling berkomentar di artikel yang ditulis kompasianer, atau menanggapi dalam bentuk artikel yang ditulis oleh kompasianer lainnya.

Jika di sosial media lainnya, seperti twitter atau instagram, kita hanya bisa memposting gambar atau tulisan yang terbatas, Kompasiana menyediakan ruang yang cukup luas dimana para penggunanya bisa menulis hingga ribuan kata dan menambahkan banyak gambar

Gampangnya Kompasiana adalah sosial media untuk para blogger, eits... tapi nampaknya anak sekarang banyak yang sudah asing dengan Blogger ini, malah akan jadi panjang lagi kalo saya menjelaskan apa itu Blogger.

Baca Dulu : "Semua Ingin Jadi Youtuber, Siapa Mau Jadi Blogger"

Melanjutkan mengenai persamaan Kompasiana dengan social media, karena memang bukan produk jurnalistik, maka tidak ada aturan jika tulisan kompasianer harus seperti berita atau kaidah jurnalistik.   

Selama tidak menyinggung unsur SARA dan melakukan plagiat, maka tim editor kompasiana akan meloloskan artikel tersebut untuk tayang di kompasiana.

Kompasiana menghargai keunikan dari masing-masing kompasianer, mereka yang menulis dari kompasiana berasal dari daerah dan profesi yang berbeda.

Keunikan yang mereka bawa akan membuat setiap tulisan memiliki perbedaan. Jadi bentuk tulisan mereka ini yang beragam ini yang membuat Kompasiana berbeda.  Kompasiana bukan hanya social media atau blog biasa tapi "Beyond Blogging".

Bagian lain yang memiliki kemiripan dengan sosial media, adalah adanya centang biru untuk para Kompasianer yang dianggap sudah dianggap pakar atau ahli dalam suatu topic tertentu.

Kompasianer Idola Saya.

Dari  sekian banyak kompasianer yang centang biru, ada 3 orang kompasianer centang iru yang saya kagumi, mereka ini kompasianer muda yang setiap  tulisannya memiliki keunikan dan membawa hal menarik untuk dibaca.

Yang pertama adalah Ozy V. Alandika, selain menjadi kompasianer, beliau ini adalah seorang guru SD, biasanya beliau menulis mengenai  pandangannya mengenai pendidikan Indonesia, juga mengenai kehidupan sehari-harinya di Bengkulu.

Dok. Tangkapan Layar
Dok. Tangkapan Layar

Selanjutnya adalah Musfiq Fadhil atau Abdul, beliau ini adalah anggota sesama Kombes kompasianer brebes seperti saya, beliau yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan ini, memiliki sudut pandang yang "unik" dalam menulis.

 Artikel yang dia tulis sekitar kegiatannya sebagai seorang tenaga kesehatan, dan pandangannya mengenai hal-hal  menarik di lingkungannya.

Hal yang paling membuat saya kagum,  beliau ini mampu mendapatkan centang biru, hanya dalam waktu beberapa bulan saja, tidak seperti saya yang baru mendapatkan centang biru setelah 4 tahun.

Dok. Tangkapan Layar
Dok. Tangkapan Layar
Yang terakhir, adalah yang paling saya favoritkan, beliau ini adalah Kompasianer yang menginspirasi, harus kemana tulisan saya di kompasiana, beliau adalah Yonathan Christianto.

Peraih penghargaan kompasiana of the year 2019 kategori specific interest  mengenai film , ini fokus menulis mengenai review film dan hal yang berkaitan dengan film, seperti kondisi bioskop dalam  masa pandemi sekarang ini.

Saya mencoba mengikuti  Bang Yo (sapaan akrab saya untuk beliau), untuk mengulas mengenai review film, namun review film saya masih hanya seputar film superhero  dan fantasy, tidak seperti bang yo yang yang mampu mereview film dari berbagai tema.

Ulasan beliau mengenai film selalu saja menarik untuk dibaca.

Dok. Tangkapan Layar
Dok. Tangkapan Layar

Penutup.

Semoga tulisan singkat ini bisa meluruskan salah paham netizen mengenai  Kompasiana, tulisan ini juga saya persembahkan untuk Kompasiana yang sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-12. Semoga kompasiana selalu bisa memberikan tempat untuk kompasianer mengenai berbagi hal yang menarik dan menginspirasi.

Salam hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun