Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Gejayan, Menyebar Menjadi Indonesia

28 September 2019   08:51 Diperbarui: 28 September 2019   09:23 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awkarin dan masyarakat sekitar Cuma sedikit dari pendukung aksi ini, kebanyakan malah  mereka tidak turun langsung, tapi ada doa dan dukungan yang dititipkan ke kawan kawan mahasiswa ini.

Aksi menjadi makin massif setiap harinya, tapi hasilnya masih belum ada, tidak ada keputusan yang membatalkan RUU yang tidakpro rakyat ini, yang ada hanya tunda, meminjam bahasa dari presma UGM, Atiatul Muqtadir, jika menunda itu hanya bahasa politis, bahasa resminya adalah diterima atau ditolak.

Anak SMA & SMK ikut Turun ke Jalan.

Kondisi yang menggantung ini membuat situasi makin ricuh,  munculah bala bantuan mahasiswa, yaitu anak anak SMA dan SMK, yang akhirnya ikut turun ke jalan, mereka belum punya pemikiran sedewasa kakak kakak  mereka yang berstatus mahasiswa,  yang mereka lakukan  hanya berupa respon spontan melihat kakak kakak mereka ditindas.

Timbulah "Perang".

Kerusuhan ini malah menjadi "perang" , karena akhirnya kedua pihak menghalalkan segala cara, dari pihak mahasiswa , sudah banyak yang menyerang membabi buta pada polisi, bahkan ada mobil berplat merah yang melintas langsung dirusak bbegitu saja.

Dari pihak kepolisian juga muncul hoax tentang ambulans pembawa batu,  serta muncul korban jiwa di pihak mahasiswa, juga penangkapan orang orang yang disinyalir sebagai penyokong aksi mahasiswa ini.

Dalam perang, semua bisa jadi penjahat dan pahlawan,kedua sisi menjadi berlawanan dalam waktu singkat,yang sangat disayangkan, perang ini bukan perang melawan penjajah, perang ini  adalah antar bangsa sendiri, ini seperti membuktikan perkataan soekarno jika masalah yang dihadapi bangsa ini akan makin berat, karena yang dihadapi bukan penjajah, tapi bangsa sendiri.

Penutup.

Damai adalah doa yang paling utama dipanjatkan saat perang terjadi, inilah yang jadi doa dan harapan masyarakat sekarang, tapi jika damai ini malah hanya membungkam satu pihak, dan pada akhirnya menjadi bom waktu yang malah  membuat Indonesia menjadi makin rusuh di masa depan, apakah damai menjadi solusi terbaik ?

Kita doakan saja yang terbaik untuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun