Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mendapatkan Personal Best di Mandiri Jogja Marathon

7 Mei 2019   11:15 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:16 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami akhirnya bisa finish di Mandiri Jogja Marathon 2018 (Dokpri)

Tahun ini saya hanya bisa mengucapkan selamat kepada teman teman saya yang berhasil finish di Mandiri Jogja Marathon 2019. Sempat terpikir untuk ikut dalam acara ini, tapi saya sudah tidak  tingggal di jogja, kuliah saya sudah selesai dan saya sudah pulang ke kampung halaman saya di Brebes, jadi untuk tahun ini saya libur dulu, harapan saya di tahun tahun berikutnya saya bisa ikut Mandiri Jogja Marathon.

Mandiri Jogja Marathon 2018, adalah momen yang istimewa bagi saya, dengan beraninya saya mendaftar kategori half marathon (HM). Setelah sebelumnya menamatkan kategori 10 K di Borobudur Marathon 2017 dengan catatan waktu yang cukup bagus, maka sudah saatnya untuk naik kelas ke kategori half marathon.  

Full Marathon adalah lari dengan jarak 42 kilo, sedangkan half marathon "hanya" separuhnya yaitu  21 kilometer. Jarak 21 kilometer bukan jarak yang pendek, itu jarak dari rumah saya menuju SMA saya, yang biasanya saya tempuh naik  mobil elf selama 30-40 menit.

Konyol sekali jika saya menargetkan untuk menamatkan HM, tanpa ada persiapan apapun, saya mencoba untuk mengikuti program latihan Hal Higdon, yang saya sesuaikan dengan kondisi fisik dan lingkungan saya, program hal higdon dilakukan selama 3 bulan sebelum hari H marathon atau race day

Dalam program tersebut dalam satu minggu harus berlari 3 kali easy run dengan jarak 3-8 kilo,1 kali cross training dan 1 kali long run. Long run adalah berlari  dengan jarak yang cukup jauh (minimal 8 kilometer) dengan  jaraknya ditambah tiap minggungya,  semisal minggu pertama 10 kilo, minggu kedua 12 kilo, selanjutnya 14 kilo begitu seterusnya tetapi jangan sampai melampaui atau sama dengan jarak HM yaitu 21 kilo, mengapa begitu ? menurut Hal Higdon hal tersebut supaya fisik kita tidak kelelahan dan siap untuk meningkatkan kemampuannya saar race.

Selama 3 bulan saya berlatih dengan easy run  di sekitaran kos saya, dan untuk long run saya memilih untuk ikut rute melewati kota Jogja dengan start dari Graha Saba Permana Universitas Gajah Mada, program ini saya lakukan berdua bersama kawan saya, dalam latihan ini butuh seseorang yang jadi partner,sebenarnya dari komunitas lari di Jogja disediakan pelatihan untuk persiapan marathon, tetapi jadwal latihannya begitu menyiksa dan harus membayar sejumlah uang untuk pembelian jersey dan aksesoris lain yang dipakai saat berlari, untuk menunjukan identitas dari komunitas yang diikuti. 

Mengingat jadwal saya mengerjakan skrispi tidak bisa mengikuti komunitas tersebut juga kondisi keuangan saya yang masih anak kos, saya memutuskan berlatih dengan teman saya saja.  Jika latihan  dilakukan  sendirian pasti kita bisa  sering bolos latihan, setidaknya jika ada partner , ada yang mengingatkan untuk konsisten berlatih dan mencapai target yang diinginkan.

Tujuan saya di HM Mandiri Jogja Marathon 2018 adalah untuk mendapatkan Personal Best (PB) atau catatan waktu terbaik, target saya adalah dibawah 3 jam, tapi sebenarnya berapapun catatan waktu yang saya dapatkan, saya akan mendapatkan PB karena ini adalah half marathon saya yang pertama. Hm ini juga merupakan pencapaian terbaik saya, karena saat itu saya berpikir jika tahun itu adalah tahun terakhir saya ada di Jogja.

Akhirnya race day tiba juga, lokasinya adalah di candi Prambanan, jaraknya hanya 20 menit dari kosan saya. Race dimulai pukul 5.30 , saya berangkat bersama kawan saya yang sudah jadi running partner saya selama 3 bulan, juga satu kawan saya yang berlari di kategori 10 K. Sebenarna kami datang tepat waktu  tapi ada sedikit masalah saat penitipan barang di drop station(DS), gelang yang diguanakan sebagai tanda untuk mengambil barang ternyata habis, kami terpaksa menunggu saat tim DS mengambil tanda baru.

Disat menunggu diambil gelang, tanda start untuk HM sudah dimulai, terpaksa barang kami kami titipkan ke teman yang ambil kategori 10 K. Ternyata jarak drop station dengan garis start cukup jauh, hampir 1 kilometer, kami terpaksa langsung lari tanpa pemanasan untuk mengejar peserta peserta lain. Akibatnya di kilometer kilometer awal nafas saya sudah terengah-engah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun