Mohon tunggu...
Yudi Kurniawan
Yudi Kurniawan Mohon Tunggu... Administrasi - Psikolog Klinis, Dosen

Psikolog Klinis | Dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang | Ikatan Psikolog Klinis Indonesia | Contact at kurniawan.yudika@gmail.com | Berkicau di @yudikurniawan27 |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mau Liburan Keluarga? Ke Yogya Saja!

11 Desember 2012   05:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:51 4524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_220944" align="aligncenter" width="400" caption="sumber gambar: banggawisatalokal.blogspot.com"][/caption]

Yogyakarta tersohor sebagai salah satu daerah tujuan utama wisata di Indonesia. Mau wisata apa saja, ada di Yogyakarta. Bagi yang suka indahnya suasana pegunungan, silakan berkunjung ke Kaliurang. Kalau Anda pencinta pantai, datang saja ke pantai selatan Yogya. Mau wisata budaya, di Yogya juga tersedia.

Barangkali, objek wisata yang termashyur di Yogya adalah Malioboro dan Parangtritis. Sebenarnya ada banyak objek wisata yang indah dan menarik, tetapi belum terpublikasi dengan maksimal. Jika Anda hendak berlibur ke Yogyakarta bersama keluarga, bolehlah berkunjung ke lokasi berikut ini:

Taman Pintar

Taman Pintar, dari namanya saja Anda pasti bisa menebak kalau lokasi ini berhubungan dengan edukasi yang menghibur. Tepat sekali, karena di Taman Pintar Anda akan menemukan beragam wahana yang bisa menambah minat anak terhadap sains dan ilmu pengetahuan.

Taman Pintar menyediakan zona bermain khusus anak usia dini, gedung oval yang berisi bermacam peraga ilmu pengetahuan, dan ada juga teater tiga dimensi. Zona bermain anak lokasinya di luar ruangan, jadi anak bisa bebas bermain tanpa ada sekat. Salah satu permainan yang menarik adalah parabola berbisik yang bisa menghantarkan suara. Prinsipnya mirip dengan dua buah kaleng yang dihubungkan dengan kawat. Jadi gelombang suara akan dihantarkan oleh parabola tersebut. Bagi anak yang aktif, tersedia juga rumah pohon dan istana pasir.

Masuk ke dalam ruang oval, Anda akan disambut dengan diorama kehidupan prasejarah dan replika dinosaurus yang bisa meraung. Biasanya, anak kecil agak ketakutan kalau melihat replika ini. Melangkah lebih jauh, ada puluhan alat peraga ilmu pengetahuan. Sebut saja misalnya generator Van Der Graaf, peraga peristiwa tsunami, peraga gunung api, peraga sistem tata surya, peraga pasang surut air laut, dan masih banyak lagi peraga lainnya. Ada juga kotak simulasi gempa bumi. Jika Anda masuk ke dalamnya, kotak akan bergoyang seperti gempa bumi sebenarnya. Di sini juga terdapat foto tokoh iptek dunia seperti Albert Eisntein dan Nicolaus Copernicus.

Untuk ruangan bioskop tiga dimensi, saya belum pernah masuk ke sana. Tetapi jika Anda dan keluarga ingin menyaksikan pemutaran film ilmiah dengan sensasi nyata, lokasi ini sangat direkomendasikan.

Taman Pintar berlokasi di Jalan Panembahan Senopati, kurang lebih seratus meter di sebelah timur area nol kilometer Yogyakarta. Lokasi ini buka setiap hari, kecuali hari Senin. Harga tiket masuknya adalah Rp 8.000 untuk anak dan Rp 15.000 untuk orang dewasa. Kalau mau masuk ke bioskop tiga dimensi, tiketnya seharga Rp 15.000 untuk pelajar, Rp 20.000 untuk dewasa/umum. Murah meriah, kan?

Taman Pelangi

Ini dia! Objek wisata malam hari di Yogyakarta. Objek wisata yang baru dibuka akhir tahun 2011 lalu ini berlokasi di halaman Museum Monumen Jogja Kembali (Museum Monjali). Menurut saya, ide pembuatan taman ini adalah ide brilian, karena objek wisata keluarga malam hari di Yogya memang masih minim. Di Taman Pelangi, Anda bisa melihat dan berfoto sepuasnya dengan aneka lampion berbentuk hewan dan tumbuhan. Jangan lewatkan untuk berfoto di lampion berbentuk Tugu Jogja dan kereta kencana. Kolam yang mengelilingi Museum Monjali juga terlihat apik karena ikut dihiasi lampion. Pengelola juga menyediakan kursi santai di pinggir kolam tersebut.

[caption id="attachment_220945" align="alignright" width="370" caption="sumber gambar: koranjitu.com"]

13552020381198531315
13552020381198531315
[/caption]

Lelah berkeliling dan lapar pun datang, Anda jangan khawatir. Taman Pelangi menyediakan food court untuk menuntaskan rasa lapar. Jika tidak ingin makan, Anda dan keluarga bisa mencoba beberapa permainan seperti trampolin, bom-bom car¸bumper boat, mobil ATV, dan becak mini.

Taman Pelangi berada di Jalan Ringroad Utara Sleman, persis di area Museum Monjali. Harga tiket masuk untuk Senin-Kamis adalah Rp 10.000, Jumat-Minggu Rp 15.000. Jadi, ayo habiskan malam bersama keluarga di Taman Pelangi Yogyakarta!

Museum Ullen Sentalu

Tak lengkap rasanya berkunjung ke Yogya jika tak bertandang ke objek wisata budaya. Umumnya, pelancong akan berkunjung ke Keraton Yogyakarta. Di Keraton memang tersimpan banyak sekali kekayaan budaya Yogyakarta. Tetapi kalau Anda ingin mencari objek wisata budaya yang berbeda, Anda wajib mengunjungi Museum Ullen Sentalu di Kaliurang.

[caption id="attachment_220946" align="alignleft" width="300" caption="sumber gambar: dokumentasi pribadi"]

13552022811477322272
13552022811477322272
[/caption] Berdasarkan informasi yang saya terima dari pemandu wisata, Museum Ullen Sentalu dikelola oleh swasta. Museum ini diresmikan pada tahun 1997 oleh KGPAA Paku Alam VIII selaku Gubernur DIY pada waktu itu. Secara kepemilikan, museum swasta ini diprakarsai keluarga Haryono dari Yogyakarta dan berada di bawah payung Yayasan Ulating Blencong. Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”.

Oleh pemandu wisata, Anda dan keluarga akan dibawa menjelajah dan merasakan atmosfir kehidupan di Jawa kuno. Begitu gerbang museum dibuka, mata Anda serasa dipaksa untuk tidak berkedip menyaksikan keindahan alam berpadu dengan karya agung buatan manusia. Di dalamnya terdapat lukisan penari keraton, lukisan keluarga keraton, dan lukisan benda-benda pusaka. Ada juga beberapa lukisan yang dibuat dengan teknik luar biasa, sehingga wajah orang di dalam lukisan seakan sedang berbicara pada Anda.

Beranjak ke rumah terapung, Anda akan dibawa melihat anggunnya batik tulis khas keraton. Museum Ullen Sentalu juga menyimpang alat musik Jawa. Oleh pemandu, Anda akan dijelaskan mengenai motif dan makna dari setiap kain batik tersebut, termasuk motif apa saja yang tidak boleh Anda kenakan jika sedang berkunjung ke keraton Yogyakarta. Mau tahu apa saja motifnya? Silakan Anda berkunjung ke sana. Hehe.

Selain lukisan dan batik, Anda juga akan dijelaskan mengenai beberapa kisah romantis dari pemangku amanat di Keraton Yogyakarta. Beberapa dari kisah tersebut bisa membuat pengunjung bergumam atau berkata,”Oooh, begitu rupanya”. Ternyata kisah-kisah romatis di balik tembok keraton tak kalah menariknya dengan cerita film.

Sayangnya, pengunjung tidak diperkenankan memotret selama berkunjung di dalam museum. Anda hanya boleh berfoto di luar museum saja. Tapi tenang saja, rasa kecewa karena tidak bisa berfoto ria terbayar lunas dengan informasi seputar kehidupan dan kearifan budaya Jawa kuno. Oya, harga tiket masuknya Rp 25.000. Jalan menuju ke lokasi museum memang berkelok dan agak tersembunyi. Lokasinya juga cukup jauh dari pusat kota Yogya. Gampangnya, Anda ikuti saja jalan Kaliurang sampai ke objek wisata Kaliurang. Nah, dari sana, Anda tinggal tanya saja di mana lokasi Museum Ullen Sentalu. Berlibur sekalian belajar, kan?

Air Terjun Sri Gethuk, Gua Rancang Kencono, dan Gua Pindul.

Nah, setelah puas ke objek wisata buatan manusia, sekarang saatnya Anda melihat eksotisme Gunung Kidul. Setidaknya, saat ini ada tiga objek wisata yang sedang naik daun di Gunung Kidul, yaitu susur Gua Pindul, Air Terjun Sri Gethuk, dan Gua Rancang Kencono. Kalau berkunjung ke sana, Anda akan lupa kalau selama ini wilayah Gunung Kidul identik dengan kekeringan dan kemarau panjang.

Dari arah Yogyakarta, Anda bisa ambil jalur ke Jalan Wonosari hingga melewati objek wisata Bukit Bintang yang cukup terkenal itu. Kurang lebih 1,5 jam perjalanan, objek wisata yang Anda temukan pertama kali adalah air tejun Sri Gethuk dan Gua Rancang Kencono. Lokasinya memang cukup terpencil, tetapi jangan khawatir karena pengelola wisata sudah memberikan petunjuk arah yang memadai. Sepanjang perjalanan, Anda juga akan disuguhi pemandangan alam yang memanjakan mata.

[caption id="attachment_220947" align="alignright" width="300" caption="gua rancang kencono (sumber gambar: dokumentasi pribadi)"]

13552024191191189228
13552024191191189228
[/caption]

Objek wisata Gua Rancang Kencono dan Air Terjun Sri Gethuk masuk ke dalam satu paket wisata. Harga tiketnya terhitung murah, hanya Rp 10.000 untuk dua lokasi. Oleh pemandu, Anda akan dibawa dahulu ke dalam Gua Rancang Kencono. Untuk menuju gua, Anda harus menuruni tangga terlebih dahulu. Di depan gua ada sebuah pohon besar yang menurut pemandu, usianya sudah lebih dari 300 tahun. Istimewanya, gua ini punya semacam beranda atau aula yang luas sekali. Saking luasnya, oleh warga sekitar, lokasi itu sering dijadikan sebagai arena bermain bululutangkis di sore hari. Masih menurut pemandu, dulu gua ini pernah dijadikan tempat persembunyian laskar Mataram sewaktu perang mempertahankan kemerdekaan.

Jika Anda puas berfoto di dalam gua, silakan beranjak ke wisata utama, yaitu air terjun Sri Gethuk. Lokasinya berjarak kurang lebih dua kilometer dari gua. Jalan menuju ke lokasi air terjun memang belum diaspal, jadi Anda harus berhati-hati mengemudikan kendaraan di sana. Ada dua pilihan jalur yang bisa Anda pilih untuk menuju Sri Gethuk. Melalui jalur darat dengan melewati area persawahan yang hijau, atau menggunakan rakit menyusuri pinggir tebing yang juga hijau memukau. Pastikan baterai kamera Anda terisi penuh, karena Anda akan menyesal jika harus kehilangan momen untuk mengabadikan perjalanan ini.

[caption id="attachment_220948" align="alignright" width="300" caption="Air Terjun Sri Gethuk (dokumentasi pribadi)"]

1355202828687127095
1355202828687127095
[/caption]

Saya sendiri memilih jalur rakit. Perjalanan dari dermaga hingga ke air terjun membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit. Air terjun ini mengalir ke Kali Oyo. Sepanjang perjalanan, ada beberapa air terjun kecil di antara tebing dan bebatuan. Begitu turun dari rakit, Anda akan menyaksikan keindahan alam yang selama ini tersembunyi. Ya, aliran air terjun dengan tinggi sekitar 25 meter ini membentuk bebatuan di bawahnya menjadi seperti kolam bertingkat. Kalau berani, Anda bisa memanjat tebing batu di pinggiran air terjun dan melihat indahnya suasana Kali Oyo dari ketinggian. Kalau membawa anak-anak, ada kursi yang disediakan di pinggir air terjun. Jadi Anda dan anak tidak perlu memanjat hingga ke atas.

Ingin yang lebih menantang? Dengan jaket pelampung, Anda bisa melompat ke sungai dari tebing dengan ketinggian sekitar empat meter. Kalau masih kurang puas bermain air di Sri Gethuk, datang saja ke Gua Pindul. Lokasinya berjarak kurang lebih 30 menit dari Sri Gethuk. Dengan harga tiket masuk Rp 25.000, Anda bisa menyusuri gua dengan menggunakan ban pelampung di Gua Pindul. Selama susur gua, pemandu akan menjelaskan sejarah dan segala macam keunikan di dalamnya. Di tengah gua, pemandu akan meminta pengunjung untuk berdoa sejenak.

[caption id="attachment_220949" align="alignleft" width="300" caption="Di ujung Gua Pindul (dokumentasi pribadi)"]

1355202973353150969
1355202973353150969
[/caption]

Nah, di ujung gua, ada tebing yang bisa digunakan untuk melompat ke air. Jangan khawatir karena di sana tidak ada batu yang sekiranya bisa mencelakakan Anda. Silakan lompat dan rasakan sensasinya!

Jadi, selamat liburan di Yogyakarta!

@yudikurniawan27

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun