Tak ada yang berbeda, tiap sekolah jenjang SMP sedang sibuk sibuknya menyiapkan mental dan material jelang Ujian Nasional Berbasis Komputer atau biasa disingkat UNBK pada 22 - 25 April  2019. Acara tahunan Kemdikbud yang merupakan hajat besar untuk memetakan hasil belajar peserta didik berskala Nasional. Kota Jogja sudah 2 kali melaksanakan uji coba berupa Tes Persiapan Pelaksaan Ujian (TPPU) sebagai persiapan. Hasilnya?
Ada yang sesuai harapan, ada kecewa, ada yang biasa saja. Â Dalam pelaksanaa TPPU bahkan terjadi khilaf oleh siswa berupa kesalahan teknis dalam mengisi lembar jawaban sehingga terjadi eror dalam proses pemindaian nilai.Â
SMP Negeri 7 Yogyakarta merespon dan segera bergerak melangkah. Sekolah menyadari bahwa material ujian jelas penting untuk dikuasai namun doa dan nilai nilai spiritual adalah mutlak untuk dibiasakan dalam mengukuhkan ketenangan hati. Hati yang tenang dalam doa akan menguatkan mental dalam menghadapi tiap ujian.Â
Harmoni Tiga Doa adalah agenda doa bersama dalam 2 hari yang berbeda. Â Suasana religius begitu terasa, keagungan Tuhan Yang Maha Besar seperti dihadirkan instan dalam bait bait dan ayat ayat doa selama hari hari tersebut. Karakter religius wiratama kental terasa.Â
Acara ini dibuka oleh WAKA Humas dan Sarpras dan dilanjutkan dengan tanda salib dan salam sebagai awalan doa.Â
Karenanya semua diajak untuk setulusnya minta ampun pada Tuhan. Dalam damai semua berpegangan tangan erat berserah dalam doa yang menenangkan.Â
Dipandu oleh ustad Mas Ipung, orangtua yang hadir duduk bersebelahan dengan anaknya; Menepuk tepuk pundak anaknya, sambil memberi pesan terbaik baginya.
Ustad membuka renungannya, flashback selama hampir 3 tahun anak anak disekolah dengan berbagai aktivitas dan persinggungannya dengan orangtua.
Saling merekatkan tangan  mereka, merasakan emosi yang terbimbing oleh kata demi kata sehingga akhirnya isak tangis dan pelukan erat mendekatkan keduanya.
"Perlunya Iman, ilmu dan amal menjadi kunci dalam kehidupan" ujar mas ipung, yang juga merupakan guru BK SMA Mualimin ini. Â
Ditempat lain, suasana syahdu dan lekat dalam pemberkatan doa yang dipimpin oleh Pendeta Tigor Yunus Sitorus, S.Th dari Gereja Pantai Kosta.Â
"Mintalah maaf pada orang tuamu, guru mu; datangi mereka dan peluklah" ujar Pendeta Tigor. Anak anak berhamburan mendekati orang tuanya. Sambil terisak mereka sungkem dan meminta maaf. Sungguh suasana yang sejuk saat melihat orangtua dan anak saling erat dan dekat.Â
Harmoni yang indah, doa yang kuat dan hubungan yang erat baik orang tua, guru, staf dan anak anak. Tiga Doa sengaja dikuatkan untuk memberi kesejukan dan ketenangan yang paripurna. Wiratama bergerak, berikhtiar dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi semua.Â