Mohon tunggu...
Yudiaz Tulesta
Yudiaz Tulesta Mohon Tunggu... Administrasi - Pribadi

Melek akan hal yang sedikit terlihat, tapi pantas untuk diperlihatkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Pelukan

9 Juli 2020   21:17 Diperbarui: 9 Juli 2020   21:30 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun, tiba-tiba saja Ia melepaskan pelukannya. Raut wajahnya pun berubah seketika.

"Kenapa mesti Aa?" Ia bertanya sembari merubah posisi duduknya dan mulai menjauh dariku.

"Maksud kamu?"

"Iya, kenapa Aa yang bisa membuat aku tersenyum? Kenapa juga situasi seperti ini cuma Aa yang aku ingat dan yakin bisa membantu aku?"

"Apa kamu merasakan hal yang sama?"

"Aa punya perasaan ke aku?"

"Hemmm... Lupakan saja!"

Aku pun mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Enggak, A! Aa harus bisa menjawab!"

"Udah. Kita bisa melanggar komitmen! Kalau kita pacaran, band kita bisa bubar!"

"Iya, aku tau! Tapi sekalipun kita gak pacaran, band kita gak bakalan bener, A."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun