Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

#MendadakDakwah Eps 13: Menghindari Perilaku Tercela (Egoisme, Marah, Iri Hati, Gosip, Adu Domba, dan Fitnah)

15 April 2022   15:03 Diperbarui: 15 April 2022   15:03 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap iri hati juga merupakan perilaku tercela yang harus dihapuskan setiap Muslim. Iri hati, atau terkadang juga disebut juga dengki atau hasad dalam bahasa Arab, adalah suatu emosi yang timbul ketika seseorang yang tidak memiliki suatu keunggulan - baik prestasi, kekuasaan, atau lainnya - menginginkan yang tidak dimilikinya itu, atau mengharapkan orang lain yang memilikinya agar kehilangannya.

Kita ambil saya sendiri sebagai contoh kontemporer. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, saya diajarkan untuk mengalah kepada adik saya di rumah. Semenjak adik saya lahir sampai sekarang dia tumbuh besar, saya merasa kasih sayang mama saya hanya untuk adik saya. Tiap kali mama dan adik saya bersenda gurau di rumah, saya merasa panas dingin. Saya hasad kepada adik saya. Ini jangan ditiru. Lewat kejadian ini, saya sebenarnya sedang belajar mengalah. Lha wong saya sudah dewasa, masak harus dipeluk mama-papa terus. Tidak ada gunanya merasa iri hati karena adik mendapat kasih sayang lebih dari kakaknya.

Contoh kontemporer lainnya adalah sepasang sahabat sekampus bernama Iqbal dan Erik. Iqbal dan Erik sama-sama Fineapple, atau penggemar April (alias girl group K-pop yang bubarnya tragis dan membuat saya sedih). Suatu hari, teman mereka, Alya, baru pulang dari liburan di Korea Selatan dan memberi hadiah untuk Iqbal dan Erik. Ternyata hadiahnya adalah kartu pos bergambar anggota April. Erik mendapat kartu pos bergambar Naeun, sedangkan Iqbal mendapat kartu pos bergambar Chaekyung. Iqbal tidak puas karena hanya mendapat kartu pos bergambar Chaekyung, sedangkan Erik mendapat kartu pos bergambar Naeun yang berparas lebih cantik. Iqbal hasad kepada Erik.

Suatu hari, menjelang perkuliahan, Iqbal menyayat kartu pos Erik dengan silet. Erik juga dipukul jatuh karena Iqbal iri Erik mendapat kartu pos Naeun. Iqbal menginginkan kartu pos Erik karena biasnya juga Naeun, dan dia tidak terima hanya mendapatkan kartu pos bias keduanya, Chaekyung. JANGAN TIRU IQBAL.

Atau contoh dari kisah nabi. Kita tahu kisah Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa. Ketika Siti Hawa melahirkan anak, anaknya pasti kembar yaitu lelaki dan perempuan. Misalnya Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, dst. Ketika saatnya pernikahan, ada aturan bahwa anak Adam tidak boleh menikahi saudara sendiri. Jadi, dilakukanlah perkawinan silang. Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima. Qabil iri karena Habil dinikahkan dengan Iqlima yang berparas lebih cantik. Qabil hasad kepada Habil. Habil pun dibunuh.

Hadis tentang iri hati salah satunya berbunyi sebagai berikut, yang artinya:


"Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala, sebagaimana api merusak kayu bakar." (HR. Abu Dawud)

Menggosip atau gibah, berbahaya. Gibah artinya pembicaraan jahat tentang seseorang yang tidak hadir. Pembicaraan itu benar atau tidak, tidak penting. Prinsip utamanya adalah kata-kata yang akan menyakiti hati orang yang dibicarakan. Menurut Islam, gibah adalah sebuah dosa.

Biasanya fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Gibah juga lebih kejam dari pembunuhan.

Kita tidak asing lagi dengan acara gosip yang ada di televisi, dengan judul berita yang tidak terlalu penting. Misalnya, Verrell Bramasta makan telur, Bertrand Peto Putra Onsu sudah mulai tertarik dengan lawan jenis, atau berita lain yang membodohi publik yang menonton karena judul beritanya maupun beritanya sendiri tidak penting.

Contoh kontemporer adalah Adrian dan Rafael yang menggosip tentang alasan kepindahan Ayu dari kampus mereka ke kampus lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun