Bismillahirrahmanirrahim.
Sesuai janji, setelah kemarin kita membahas Lars Alexandersson, kita akan membahas Alisa Bosconovitch di serial "Profil Karakter Serial Tekken" berikutnya. Ini sebenarnya adalah versi tulis ulang dari artikel saya tentang Alisa yang di-take down oleh Kompasiana karena terindikasi plagiat. Saya akan menulis ulang artikel tersebut dengan kata-kata sendiri.
Alisa adalah seorang robot perempuan yang dirakit oleh Dr. Bosconovitch, atau akrab disapa Dr. B. Badannya mungil, kulitnya putih, dan rambutnya pink panjang. Yang unik adalah dia bisa menggunakan tubuhnya sebagai senjata untuk mengalahkan musuh. Kepalanya bisa copot dan meledak, namun akan dengan cepat tumbuh lagi. Alisa juga bisa mengubah kedua tangannya menjadi gergaji mesin yang tajam. Waduh, berbahaya banget untuk musuh! Fighting style Alisa sangatlah unik, yaitu thruster-based high-mobility fighting style. Alisa berasal dari Rusia.
Alisa sengaja dirancang oleh Dr. B untuk menyerupai putri tercintanya yang sudah tiada, yang juga bernama Alisa. Beginilah cerita tentangnya.
Kisah Alisa bermula di Tekken 6: Bloodline Rebellion. Nun jauh di tengah hutan Rusia, adalah sebuah laboratorium yang didirikan Dr. Bosconovitch. Laboratorium ini sangat dihargai oleh Mishima Zaibatsu karena melakukan semua pengembangan peralatan militer untuk organisasi dirian Heihachi Mishima tersebut. Di lantai paling bawah laboratorium tersebut, terdapat sebuah bangsal rahasia. Dalam bangsal tersebut, ada seorang gadis cilik yang tertidur lelap dalam kapsul bening. Gadis itu adalah Alisa, dan segala tentangnya masih menyimpan misteri.
Alisa berperan besar di mode baru yang seru yang diperkenalkan di Tekken 6, yaitu Scenario Campaign. Tidak perlu saya bahas detail ceritanya, karena sudah saya bahas secara detail di profil Lars Alexandersson. Intinya Alisa dan Lars bertemu untuk pertama kalinya di laboratorium yang digerebek pasukan pemberontak, lalu mereka dekat dan saling cinta saat mereka melakukan perjalanan untuk menguak asal-usul Alisa. Lalu mereka bertemu si rambut perak, Lee Chaolan, yang di akhir cerita membetulkan Alisa di kantornya di Violet Systems setelah sistemnya menjadi korup dan dia rusak.
Singkat cerita, Alisa bertemu lagi dengan Lars. Setelah menemukan Jin yang terbaring koma, Alisa mendeteksi penghampiran pasukan Tekken Force, dan membantu Lars menahan para tentara sebelum Lars memerintahkannya menjaga Jin. Namun, Alisa dihadang si assassin cantik, Nina Williams, yang menjadi pimpinan sementara pasukan Tekken Force. Helikopter kemudian membawa ranjang tempat Jin tidur, namun Lee membajak helikopter tersebut dan membom fasilitas Violet Systems.
Sepeninggal Heihachi, Alisa nongkrong dengan Lee dan Lars di rooftop sebuah gedung dan berkata bahwa beberapa negara sedang menghadapi serangan atas perintah Kazuya Mishima, ayah Jin. Mereka kemudian menyaksikan Jin bersiap menghabisi sang ayah.
Jika Tekken kembali dibuat versi film live-action, peran Alisa sudah dengan mudah saya jatuhkan kepada Sana dari Twice karena kesamaan ciri fisik dan kepribadian. Namun, tiga kandidat terkuat lainnya adalah Jaehee dari Weeekly, Miu dari Limelight, dan May dari Cherry Bullet.