Mohon tunggu...
yudhimada
yudhimada Mohon Tunggu... Ebook author dosen management utm

Ebook author gold trading data analisis dosen management utm

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Memanfaatkan Bahasa Daerah dalam Iklan Digital

12 April 2025   15:45 Diperbarui: 12 April 2025   15:45 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa Daerah. Sumber: Chatgpt

Video menampilkan ibu-ibu di pasar tradisional sedang memasak mi dengan dialog bahasa ngoko.

Musik latar menggunakan campursari untuk memperkuat nuansa Jawa.

Target Geografis Sempit

Iklan hanya ditayangkan di radius 10 km sekitar Yogyakarta dan Solo melalui Facebook Ads.

Hasil yang Dicapai:
Engagement Rate Meningkat 45% dibandingkan iklan berbahasa Indonesia.

Komentar Positif: Banyak warganet menulis "Iki iklan paling nJawani, aku kepengen beli!"

Penjualan Naik 25% di minimarket wilayah target dalam 2 bulan.

Langkah Praktis Menerapkan Hyper-Local Marketing dengan Bahasa Daerah
1. Lakukan Riset Budaya Mendalam
Pahami perbedaan dialek antardaerah. Misalnya:

Yogyakarta & Solo: Bahasa ngoko halus.

Pati & Kudus: Campuran bahasa Jawa dan bahasa pesisiran.

Hindari kata slang yang bisa menyinggung, seperti "kowe" (kamu) yang dianggap kasar di beberapa konteks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun