Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Politik, Demokrasi, dan Agenda Kesehatan

29 Maret 2021   15:37 Diperbarui: 29 Maret 2021   15:37 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sinambung! Sektor kesehatan memiliki keterkaitan dengan aspek politik dan demokrasi. 

Perluasan tenaga ahli Kementerian Kesehatan yang mencakup keahlian politik dan globalisasi kesehatan memberikan gambaran tersebut (Kumparan, 26/3).

Demikian pula halnya dengan demokrasi, dalam kaitan dampak pada perubahan di bidang kesehatan publik. 

Kajian Tara Templin dkk, 2019, atas 170 negara memperlihatkan keterhubungan antara demokrasi dan usia harapan hidup.

Sementara pandemi menghadirkan gambaran yang seolah terbalik. Kekacauan, kekisruhan dan ketidakmenentuan terjadi dalam penanganan wabah menular di berbagai negara. 

Termasuk pada negara yang menyebut dirinya demokratis. Fenomena panic buying terjadi setelah opsi lockdown diambil di banyak negara 

Sedangkan Rusia, China hingga Vietnam terkategori mampu melakukan optimalisasi langkah guna menekan angka penularan. Gerak terpadu dan sentralistik menjadi profiling model dari kemampuan penanganan pandemi. 

Benarkah asumsi awal yang menyatakan bahwa demokrasi menghadirkan sektor kesehatan yang lebih baik?

Pada situasi pandemi, dibutuhkan tidak hanya respon yang cepat, namun juga dibarengi dengan kesiapan untuk melakukannya. 

Prinsip dasar mengatasi pandemi terletak pada keterpaduan gerak dan kemampuan membangun rasa percaya sebagai dasar legitimasi. 

Di negara dengan karakter monolitik, tiada ruang perdebatan. Pintu untuk hal yang berbeda ditutup rapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun