Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Puzzle Presiden di Peta Pilkada

28 Juni 2018   19:38 Diperbarui: 28 Juni 2018   19:49 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menunggu hasil perhitungan KPU! Demikian statement pihak yang belum menyerah. Sementara, pernyataan kemenangan berlangsung mengiringi kesimpulan hasil hitung cepat, bagi mereka yang dimenangkan.

Ruang terbuka masih ada di MK terkait sengketa hasil pemilihan. Tetapi apa yang kita hendak pelajari dalam kasus Pilkada serentak 2018, adalah tentang proyeksinya atas Pemilu dan Pilpres 2019.

Peta hasil pilkada melalui singkapan Quick Count setidaknya memberikan gambaran keseluruhan, meski finalisasi akhir akan bergantung pada rekapitulasi manual dikemudian hari. Setidaknya kita percaya metode statistik ilmiah dalam melalui sampel, sebagai ilustrasi atas realita utuh.

Lantas apa makna dari perolehan Pilkada kali ini? Sekurangnya bagi partai politik, hasil kali ini menjadi pemanasan untuk agenda 2019, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebelum ajang Pemilu dan PilPres.

Meski tidak bisa secara tegas dinyatakan demikian, karena berbagai dinamika perubahan mungkin saja terjadi dalam durasi waktu yang singkat dan menjelang. Tetapi ajang Pilkada menjadi momentum kerja dari mesin politik masing-masing.

Populasi massa yang cair, dipastikan lebih banyak dalam kuantitas dibandingkan simpatisan terkonsolidasi ataupun kader. Massa nan cair ini, menjadi basis pertarungan pemenangan.

Pesona individu dari karakter figure paslon akan berbaur dengan tawaran akan agenda program kerja, termasuk pada kemampuan pencitraan yang menimbulkan perubahan nilai popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas.

Peta Buta Pilkada

Sulit menterjemahkan hasil Pilkada kali ini, sebagai resultan dari kerja partai yang seharusnya berbasis kader secara solid. Peran relawan dari massa nan cair, menjadi penting dalam pemenangan diberbagai lokus daerah.

Lebih buram lagi, peta pilkada tidak menampilkan konsistensi koalisi partai secara permanen. Masing-masing partai mencari figur yang diusung tanpa bicara tentang akar ideologi.

Faktor probabilitas kemenangan adalah aspek pragmatis gelaran Pilkada kali ini. Tidak heran, partai berkuasa dan oposisi kerap bersinergi pada titik tertentu pada suatu pencalonan pemimpin daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun