Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karoshi, Kelelahan Kerja dan Relasi Kinerja

1 Juli 2017   03:53 Diperbarui: 1 Juli 2017   04:00 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak dari pengaruh eksternal bisa berupa orientasi serta disiplin bekerja. Di Jepang, hal tersebut adalah bagian dari kebanggaan dan menjadi prinsip individual untuk bisa berkontribusi terbaik sebagai bentuk komitmen atas loyalitas kepada perusahaan.

Menjadi pekerja terbaik, dengan produktifitas tertinggi adalah tujuan yang hendak dicapai dengan segala konsekuensi resiko yang dihadapi.

Sedangkan berkaitan dengan faktor internal, maka hal itu akan tercermin pada perilaku personal menghadapi target ataupun standart yang telah ditetapkan perusahaan.

Dengan demikian, tingkat produksi manusia kerapkali tidak konsisten sebagai akibat faktor pengaruh atas kerja yang dihasilkan.

Pada siklus produksi, maka produktifitas diukur dalam satuan jumlah produk yang dihasilkan berbanding waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikannya.

 Ukuran yang dipergunakan adalah efektif dan efisien. Dimana efektifitas menempatkan target hasil, sesuai dengan input sumberdaya yang tersedia.


Sedangkan efisiensi adalah upaya menghasilkan output dengan lebih sedikit input sumberdaya yang dipergunakan.

Sumberdaya dalam sebuah proses produksi adalah semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan menghasilkan produk, termasuk bahan baku, perangkat pendukung, dan tenaga manusia yang terlibat.

Dengan demikian, kinerja dapat dinyatakan sebagai ukuran produktifitas, atau standart kerja yang tertentu yang telah ditetapkan perusahaan.

Khususnya di Jepang, stres bekerja timbul karena individu berupaya untuk meningkatkan diri dalam performa kerja melebihi standart yang ditetapkan dalam satuan prosedur baku, namun tidak demikian dengan pekerja diberbagai negara lainnya semisal Amerika dan Eropa yang membangun kreatifitas dalam bekerja, fleksibilitas adalah kunci utamanya.

Kemungkinan atas hal itu terjadi selaras dengan corak industrinya. Jepang lekat dengan manufaktur sedangkan Amerika mulai berubah kearah sektor digital kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun