Mohon tunggu...
Yudhi Hendro
Yudhi Hendro Mohon Tunggu...

Seorang suami dan ayah dari empat orang anak. Bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kalimantan. Mengelola blog pribadi : yudhihendros@wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menulis Adalah Membuang Kotoran dalam Hati

20 Agustus 2014   15:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:04 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang kita suka menilai negatip seseorang yang suka curhat dengan mengungkapkan kegalauannya di media sosial. Melampiaskan kejengkelannya di Facebook. Menumpahkan kekesalannya di Tweeter. Atau mengekspresikan kekecewaannyadi blog pribadi.

Media sosial sepertinya menjadi wadah yang tepat untuk menampung semua uneg-uneg dalam hati tersebut. Bisa jadi seseorang yang menuliskan perasaan hatinya di media sosial tersebut tidak berharap dikomentari oleh orang lain. Dia hanya mengeluarkan kotoran-kotoran yang ada dalam hatinya. Membuang sampah-sampah yang kian hari kian menumpuk di dalam jiwa. Rasa kesal, marah, jengkel, kecewa adalah kotoran dan sampah dalam jiwa yang perlu dikeluarkan.

Seperti halnya kolesterol atau asam urat yang berada dalam tubuh kita. Bila jumlahnya berlebihan tentu akan mempengaruhi kesehatan fisik kita. Serangan penyakit jantung, stroke akan menimpa seseorang bila tidak dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuhnya.

Berbagai cara pun dilakukan agar kadar kolesterol jahat (LDL) menurun dan sebaliknya kadar kolesterol baik (HDL) meningkat. Olahraga, mengurangi asupan makanan tinggi kolesterol hingga mengonsumsi obat-obatan ditempuh agar kadar kolesterol berada dalam angka yang ideal yaitu dibawah 200.

Demikian juga dengan kesehatan jiwa kita. Kadar rasa marah, jengkel, kecewa, frustasi perlu kita kendalikan agar semakin hari tidak semakin bertambah. Kondisi psikis atau kejiwaan seseorang yang saban hari didera hal-hal negatip tak hanya menimbulkan stress. Namun juga akan berpengaruh terhadap kesehatan fisiknya.

Tak heran kalau seseorang yang sedang mengalami stres berkepanjangan, penyakit fisik seperti migrain, flu, sakit perut akan mudah datang. Ada korelasi antara peningkatan stres dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh kita.

Menulis dapat menjadi salah satu terapi untuk mengatasi berbagai perasaan negatip dalam jiwa kita. Tulislah apa yang anda rasakan dan alami saat ini. Keluarkan perasaan negatip yang selama ini membebani hati anda. Buanglah rasa kesal, kecewa, marah dalam hati anda dengan menuliskannya. Isilah ruang dalam hati anda dengan perasaan positip seperti bersyukur, sabar, tidak mudah menyerah, tetap bersemangat dan selalu berpengharapan baik.

Tak perlu memendam perasaan negatip dalam diri. Bila anda punya teman akrab, ceritakan uneg-uneg yang anda alami. Bila anda punya buku diary, tulislah segala kekesalan, kemarahan dan kekecewaan yang anda rasakan. Dan saat ini, berbagai media sosial siap menjadi buku diary yang akan menampung ungkapan perasaan diri anda. Menulislah. Karena menulis akan membuat jiwa anda terasa lebih damai. Dan hati anda akan lebih banyak terisi oleh perasaan positip.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun