Mohon tunggu...
Yudha permana
Yudha permana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

KKN DESA JARAK 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Desa Jarak

31 Desember 2019   19:01 Diperbarui: 31 Desember 2019   19:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Asal usul desa Jarak menurut sesepuh yang bernama Sarlan. Diceritakan bahwa dalam kepercayaan orang-orang terdahulu apabila seseorang mempunyai lima orang anak laki-laki diberi julukan atau istilah "Pandowo Limo" dan dari kelima anak tersebut harus menjalani pengasingan. ini berlaku pada pangeran Pakubuwono XI dari kerajaan Mataram yang mempunyai lima orang anak laki-laki yang bernama:

1. Pangeran Jimat
2. Pangeran Binowo
3. Pangeran Bilowo
4. Pangeran Palang Segoro
5. Pangeran Palang Joyo

Kelima pangeran ini mengatakan perjalanan/ritual ke arah timur Mataram, mereka banyak mengalami rintangan-rintangan yang rumit dan pahit. Sehingga pada suatu ketika salah satu dari kelima orang tersebut yakni Pangeran Jimat sebagai kakak tertua, menganjurkan supaya keempat saudaranya beserta dirinya untuk berpencar mencari tempat bertapa(mediasi), dan Pangeran Jimat sendiri memutuskan untuk tinggal di perbukitan Gunung Anjasmoro.

Walaupun mereka tidak tinggal dalam satu tempat, namun mereka saling menjalin komunikasi batin. sampai suatu ketika terjadi peperangan antara Mataram dan kerajaan Pajang yang dibantu oleh kerajaan Bali. Rakyat dari ketiga kerajaan ini berhamburan mencari perlingdungan masing-masing. dan menetaplah Pangeran Jimat di desa Jarak, yang kemudian di salah satu makam di Dusun Sungkul Desa Jarak, ada salah satu makam yang disinyalir sebagai makam Mbah Jimat, yang sampai saat ini masih dianggap sebagai cikal bakal Desa Jarak dan tempat yang dikeramatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun