Mohon tunggu...
dr. Ayu Deni Pramita
dr. Ayu Deni Pramita Mohon Tunggu... Dokter - Suka menulis tentang kesehatan, investasi dan budaya

Seorang dokter sederhana berasal dari Bali yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hai Perempuan, Siapa yang Mau Disunat?

14 Juni 2020   21:43 Diperbarui: 15 Juni 2020   05:40 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi | Sumber: Pixabay/Movidgrafica

Praktik ini bisa dilakukan oleh dokter dan bidan dengan metode "menggores kulit yang menutup klitoris bagian depan tanpa melukai klitoris yang menggunakan jarum steril".

Permenkes tentang praktik yang mengizinkan sunat perempuan lagi-lagi ditentang oleh aktivis perempuan dan kalangan medis. Akhirnya peraturan ini dicabut kembali Menteri Kesehatan tahun 2013.

Walaupun demikian, praktik sunat perempuan masih ditradisikan hingga kini dan masih dilakukan oleh dukun sunat atau tenaga medis.

Dari segi medis, sunat perempuan tidak memberi manfaat. Lain halnya dengan sunat laki-laki, (istilah medisnya "sirkumsisi") sangat memberi manfaat kesehatan.

Masalah kesehatan yang akan terjadi pada sunat perempuan tergantung dari alat yang digunakan apakah steril atau tidak, orang yang melakukan sunat apakah sudah berpengalaman dan alat yang digunakan apakah seperti silet, pisau, kaca atau jarum.

Masalah kesehatan yang berdampak misalnya:

  • Rasa sakit yang tak tertahan.
  • Rasa perih san sakit saat kencing atau jongkok
  • Pendarahan
  • Infeksi pada luka sunat, tetanus atau HIV (perlu penggunaan alat steril)

Lalu, sebenarnya sunat perempuan diperbolehkan atau tidak?

Yang pasti, praktik sunat perempuan masih dilakukan sampai sekarang walaupun kontroversial baik dari medis maupun tradisi budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun