"Bahagia itu sebenarnya terserah kepada kita. Dunia ini jangan digenggam sendiri, tetapi titipkan di jalan kebaikan untuk bekal akhirat," pesannya.
Di akhir kajian, beliau menambahkan petuah sederhana tentang menjaga keharmonisan rumah tangga: "Kesalahan istri itu laksana ribuan bintang di langit. Tapi cintanya adalah matahari."
Petuah itu disambut senyum hangat jamaah, sebagai pengingat bahwa cinta dan kesabaran adalah pondasi kokoh dalam mengarungi bahtera hidup, termasuk di usia senja.
Pengajian sore itu bukan hanya mengalirkan ilmu, tetapi juga menghadirkan refleksi mendalam. Menjadi lansia bukan berarti menjadi lemah. Justru di usia senja, jiwa bisa semakin kokoh jika dibentengi iman, dzikir, silaturahmi, serta optimisme kepada janji Allah SWT.
Pengajian ditutup dengan doa, meninggalkan jejak sejuk di hati jamaah. Masjid At Taqwa kembali membuktikan diri bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga ruang tumbuhnya kekuatan jiwa umat.
Karena menjaga kesehatan mental lansia, sejatinya adalah menjaga martabat hidup manusia hingga akhir hayatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI