"Liburan itu perlu, tapi jangan sampai pulang malah stres mikirin tagihan."
Kalimat itu keluar dari mulut Dina, teman kantor saya, saat kami duduk santai di pantry sambil menyeruput kopi sachet. Ceritanya tentang pengalaman liburan ke Bali yang awalnya menyenangkan, tapi berujung galau karena tagihan paylater datang bersamaan dengan gajian yang sudah keburu tipis.
Saat saya balik ke meja sendiri, saya senyum-senyum sendiri,cerita Dina relate banget.
Di era media sosial seperti sekarang, godaan untuk liburan “estetik” dan “Instagrammable” memang luar biasa besar. Tapi, kalau tidak dibarengi dengan perencanaan yang matang, dompet bisa auto menghilang bak di-ghosting mantan. Nah, dari situ, saya mulai belajar dan ingin berbagi sedikit strategi liburan anti boncos yang mudah dilakukan siapa saja—termasuk yang gajinya masih di bawah UMR.
1. Jadi Turis Lokal, Kenapa Nggak?
Banyak yang masih berpikir, liburan harus jauh dan mahal agar terlihat keren. Padahal, jadi turis di kota sendiri bisa lebih hemat dan tetap menyenangkan. Saya pernah “liburan” ke kawasan Lembang hanya dengan modal Rp 150.000. Bawa bekal dari rumah, piknik bareng keluarga teman, dan tetap pulang dengan hati senang tanpa perlu menginap. Healing dengan anak bungsu ke kebun bintang Bandung hanya dengan modal Rp 200.000 sudah bisa naik unta juga gajah.
Kadang yang kita butuhkan bukan destinasi jauh, tapi suasana baru dan waktu untuk melepaskan penat.
2. Riset Promo Itu Kunci
Salah satu trik paling efektif adalah rajin cek promo. Banyak aplikasi transportasi, hotel, dan tempat wisata yang rutin memberikan diskon, apalagi menjelang musim liburan. Dina pernah dapat penginapan di Yogyakarta cuma Rp90.000 semalam karena booking jauh-jauh hari dan pakai kode promo dari aplikasi travel.