Mohon tunggu...
Yovinne Michellin
Yovinne Michellin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Bioteknologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Saya Yovinne Michellin, seorang mahasiswa yang sedang menempuh tahun kedua di program sarjana Bioteknologi Unika Atma Jaya. Semoga bisa membantu teman-teman yaa!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk, Intip Apa di Balik Kaset Rapid Test Antibodi SARS-CoV-2!

8 Januari 2022   21:30 Diperbarui: 8 Januari 2022   21:32 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IgM dan IgG COVID-19. (Sumber: Li dkk. 2020)

Seiring dengan bergeraknya sampel, IgM dan IgG COVID-19 akan berikatan dengan protein rekombinan SARS-CoV-2 dengan konjugat emas. Kemudian, semua zat pada pad konjugat bergerak menuju membran nitroselulosa.

  1. Jika protein rekombinan SARS-CoV-2 dengan konjugat emas membawa IgM COVID-19 pada sampel, mereka akan menempel pada anti IgM manusia. Akibatnya, garis M tampak berwarna.
  2. Jika protein rekombinan SARS-CoV-2 dengan konjugat emas membawa IgG COVID-19 pada sampel, mereka akan menempel pada anti IgG manusia. Akibatnya, garis G tampak berwarna.
  3. IgG kelinci dengan konjugat emas akan menempel pada anti IgG kelinci. Akibatnya, garis kontrol tampak berwarna. Garis ini yang akan menjadi penanda bahwa hasil tes sudah valid.

Jika hasilnya positif COVID-19, bagaimana bentuknya?

hasil-05-61d99a4c1b796c251d7e49e2.png
hasil-05-61d99a4c1b796c251d7e49e2.png
Hasil valid dari rapid test antibodi SARS-CoV-2. (Sumber: Li dkk. 2020).
Jika pada tes strip hanya tampak 1 garis yang berwarna pada C, artinya hasil tes sudah valid. Hasil tes dinilai negatif karena garis M dan G tidak tampak pada strip.

Untuk hasil positif, ternyata ada 3 jenis, lho!

  • Yang pertama, jika tampak 2 garis berwarna ungu kemerahan pada C dan M, artinya orang tersebut positif memiliki antibodi IgM terhadap COVID-19.
  • Yang kedua, jika tampak 2 garis berwarna ungu kemerahan pada C dan G, artinya orang tersebut positif memiliki antibodi IgG terhadap COVID-19.
  • Yang ketiga, jika tampak 3 garis berwarna ungu kemerahan pada C, G, dan M, artinya orang tersebut positif memiliki antibodi IgG dan IgM terhadap COVID-19.

Tapi eits, jangan salah! Kalau IgM atau/dan IgG COVID-19-nya positif atau reaktif, bukan berarti jika penyakit COVID-19 pasti ada, ya! Hasil tersebut bisa saja kurang tepat karena berbagai alasan, seperti misalnya terdapat antibodi untuk virus lainnya yang serupa. Selain itu, untuk orang yang pernah mengidap COVID-19 sebelumnya atau melakukan vaksinasi, hasil positif bisa disebabkan oleh sudah terbentuknya antibodi sebagai bentuk pertahanan tubuh terhadap virusSARS-CoV-2.

Kalau hasil rapid test negatif atau nonreaktif, bukan pula berarti jika orang tersebut pasti terbebas dari COVID-19. Hal ini bisa terjadi jika memiliki kelainan pada sistem imun atau mungkin baru saja terpapar oleh COVID-19.


Maka dari itu, penting untuk melakukan tes COVID-19 lebih lanjut untuk mengetahui hasil yang tepat.

Ada fakta menarik!

Kaset rapid test antibodi SARS-CoV-2 nggak hanya digunakan untuk mengetahui hasil positif dan negatif COVID-19. Dari kepekatan warna garisnya, kita juga bisa tahu nih kira-kira seberapa tinggi kandungan antibodi IgM dan IgG COVID-19 di dalam tubuh kita.

Perbedaan ketebalan warna garis dari hasil rapid test antibodi SARS-CoV-2. (Sumber: Li dkk. 2020)
Perbedaan ketebalan warna garis dari hasil rapid test antibodi SARS-CoV-2. (Sumber: Li dkk. 2020)

Akan tetapi, buat mengetahui kadar IgM dan IgG COVID-19 di tubuh secara pasti, tentunya kita harus melakukan tes serologi dahulu ya, sob!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun