Mohon tunggu...
Yossie Fadlila Susanti
Yossie Fadlila Susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ayam Gratis di Desa Pakis, Indahnya Berbagi di Bulan Suci

18 April 2023   19:24 Diperbarui: 20 April 2023   03:22 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : Pixabay

            "Innalilahi wa inailaihi roji'un .... ," teriak Mbok Karti. Detik selanjutnya Mbok Karti hanya diam mematung, dan tak bergerak! Pak Dhe Dul yang mendengar jeritan istrinya segera berlari ke belakang untuk melihat apa yang terjadi. Ia khawatir terjadi sesuatu yang buruk terhadap istrinya.

            "Ya, Allah ... apa ini?" Pak Dhe Dul juga tidak bisa menahan rasa kagetnya.

            "Kok semalam aku tidak mendengar suara apa pun ya?" lanjut Pak Dhe Dul keheranan.

            Hampir semua tenggok berisi ayam-ayam mereka terbuka dan isinya hilang! Kalau dihitung, ada sekitar 90 - 100 ekor ayam semuanya. Tenggok-tenggok itu bergelimpangan di tempat. Ayam-ayam mereka telah dicuri! Kok bisa? Tak sedikit pun ayam-ayam itu bersuara! Seharusnya, menurut logika, ayam-ayam tersebut pasti merasa terganggu dan bersuara keras. Tapi malam itu? Tak ada suara sedikit pun! Sontak pasangan sepuh itu merasa sangat sedih. Sebentar lagi lebaran tiba, ayam-ayam yang akan dibagikan kepada tetangga dan handai taulan hilang!

            Jadi, menurut orang "pintar" pencuri itu memakai ajian "sirep" dengan tujuan agar si pemilik rumah dan ayam-ayam mereka tidak terbangun atau bersuara saat para pencuri beraksi.

            "Ya Allah, mereka kok tega ya Bu," kata Pak Dhe Dul kepada istrinya sedih.

            "Ya sudahlah Pakne, mau bagaimana lagi?" Mbok Karti tidak mampu berkata-kata.

            "Kita berdoa saja, semoga Allah mengganti semua dengan rejeki yang lebih baik lagi," lanjut Mbok Karti pasrah. Mereka sudah tak tahu harus berbuat apa, sebentar lagi lebaran tiba. Dan ayam-ayam mereka ...

            "Lebaran kali ini, kita ndak masak opor dulu ya Pakne," ucap Mbok Karti sedih.

            "Loh, Bune ... ini masih ada satu tenggok Bu," tiba-tiba Pak Dhe Dul melihat ada satu buah tenggok yang masih dalam kondisi tertelungkup. Pelan-pelan Pak Dhe Dul membuka tenggok itu dan menemukan ayam-ayam itu! Dan mereka memang sangat tenang, seperti tidak terganggu sedikit pun.

            "Alhamdulillah, masih ada beberapa ekor ayam Pakne," kata Mbok Karti kegirangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun