Mohon tunggu...
yosilawati
yosilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia: Awal Kesadaran Nasional Yang Menggelora!

18 Februari 2025   23:23 Diperbarui: 19 Februari 2025   02:01 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari pertanyaan apa yang kalian ketahui tentang paham kebangsaan?, sumber foto Bisma Mahendra on Unsplash

Masa kolonial ini dimulai sejak jatuhnya Malaka pada tahun 1151 Hingga Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Saat Belanda datang membawa bendera kolonialisme, penderitaan pun menyelimuti Nusantara. Seperti api dalam sekam, penindasan membakar semangat perlawanan rakyat. Jika pada masa Pra kolonial kesadaran geopolitik hanya sebatas identitas lokal, kini bangsa Nusantara mulai menyadari pentingnya persatuan untuk melawan penjajahan. Perlawanan demi perlawanan muncul, baik dalam bentuk peperangan fisik seperti yang dilakukan oleh Pattimura, Sultan Agung, dan Diponegoro, maupun dalam bentuk perjuangan diplomatik.

Era pergerakan nasional pun meledak dengan berdirinya organisasi-organisasi keren seperti Budi Utomo (1908) yang menghimpun kekuatan para priyayi Jawa, Serikat Islam yang menghimpun kekuatan Islam, Indische Partai yang menghimpun kekuatan campuran antara pribumi dan Indo, dan Partai Nasional Indonesia yang menghimpun kekuatan kelompok nasionalis dengan marhaen, dan lain sebagainya. Namun, yang paling hebat adalah Sumpah Pemuda 1928! Para pemuda dari berbagai daerah berikrar Satu tanah air, Satu bangsa, dan Satu bahasa Indonesia. Momen ini benar-benar menakjubkan dan menjadi titik awal kesadaran nasional yang menggelora!

3. Indonesia Pasca Kemerdekaan

Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah yang mengakhiri penjajahan panjang. Namun, Kemerdekaan Indonesia tidak diakui secara langsung oleh Belanda. Mereka menganggap Proklamasi Kemerdekaan tidak sah dan berusaha kembali menguasai wilayah Indonesia. Belanda melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kekuasaannya.

Berbagai perundingan, seperti Linggarjati dan Renville, berusaha menyelesaikan konflik ini, tetapi sering kali menemui jalan buntu. Baru pada tahun 1949, melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara penuh

Di era Orde Lama (1945-1965), pada periode ini, pemerintah berfokus pada pembangunan negara serta menata sistem politik yang stabil. Kabinet sering kali jatuh bangun akibat ketidakstabilan politik, situasi ini membuat Presiden Soekarno mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 juli 1959, yang mengembalikan Indonesia ke UUD 1945 sebagai dasar negara setelah sebelumnya menerapkan sistem parlementer. Nasionalisme berkobar dalam semangat revolusi dan persatuan. 

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Setelah orde lama dengan jargon "Politik adalah Panglima" gagal. di masa Orde Baru ini, konsentrasi pembangunan yang mereka lakukan adalah di bidang ekonomi. Melalui Program Perencanaan Lima Tahun (Pelita per Pelita) . Indonesia berubah menjadi negara yang berswasembada di bidang pangan. Di bidang politik demi stabilitas politik maka Organisasi partai politik (OPP) dibatasi hanya 3 buah partai, Dwi fungsi ABRI dibuka sehingga hampir setiap birokrasi pemerintah dikuasai oleh militer. Ketika muncul tuntutan keterbukaan politik dan HAM yang luar biasa dari berbagai golongan masyarakat dan mahasiswa yang berakibat rezim Orde Baru-pun harus berakhir, dengan segala luka yang mengiringnya.

Era Reformasi (1998)- sekarang

Hal penting yang menjadi tuntutan rakyat di era Reformasi ini:

1. Perubahan pemerintahan yang sentralisasi menuju pemerintahan yang desentralisasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun