Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United dalam Pusaran Friksi

5 September 2023   20:17 Diperbarui: 5 September 2023   20:20 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erik Ten Hag, menjalani periode rumit di Manchester United (ESPN.co.uk)

Bicara soal kiprah Manchester United di era Erik Ten Hag, friksi menjadi satu kata yang cukup lekat dengannya. Masalah ini sebenarnya jadi hal biasa di klub besar, tapi menjadi tidak biasa karena terus berulang tanpa ada perbaikan berarti.

Diluar urusan performa tim, ego pemain bintang memang jadi tantangan tersendiri. Kalau sang pelatih punya kemampuan komunikasi publik dan kontrol ruang ganti cukup baik, seharusnya tak ada masalah yang terekspos, baik yang berkaitan dengan tim atau pribadi pemain.

Tapi, masalah ini menjadi pelik di Old Trafford, karena sepeninggal Sir Alex Ferguson, belum ada lagi pelatih yang mampu mengontrol ruang ganti dengan baik. Pelatih sekelas Louis Van Gaal dan Jose Mourinho saja kerepotan.

Sebenarnya, Ten Hag sudah coba menerapkan aturan disiplin dalam tim sejak mulai bertugas tahun lalu. Hasilnya, Setan Merah mampu dibawanya lolos ke Liga Champions dan juara Piala Liga.

Tapi, pelatih asal Belanda itu kerap direcoki friksi. Mulai dari Cristiano Ronaldo yang membongkar borok klub lewat wawancara dengan Piers Morgan (sebelum akhirnya dipecat dan pindah ke Al Nassr) sampai Jadon Sancho yang terang-terangan mengkritik sang pelatih di media sosial.

Tak cukup sampai disitu, pelatih plontos itu juga harus rela mendapati Mason Greenwood dipinjamkan ke Getafe, menyusul imbas kasus dugaan penganiayaan. Ada juga Antony, yang dilaporkan ke pihak berwajib dan dicoret Timnas Brasil, juga akibat kasus dugaan penganiayaan.

Rentetan masalah ini seperti melengkapi masalah teknis yang ada. Mulai dari lini belakang yang keropos akibat masalah cedera, performa tim yang belum stabil, sampai masalah mental tiap kali bertemu lawan kuat, terutama di partai tandang.

Di partai tandang Liga Inggris musim 2023-2024, Marcus Rashford cs belum mampu meraih poin. Dua kekalahan, masing-masing 0-2 atas Tottenham Hotspur dan 1-3 atas Arsenal.

Tren ini menjadi lanjutan tren negatif The Red Devils musim lalu: mereka tangguh di rumah sendiri, tapi kerap keteteran saat menjadi tamu. Tampaknya, situasi masih belum banyak berubah.

Kombinasi aneka masalah ini membuat situasi lebih rumit. Jangan lupa, United masih punya Harry Maguire dan Scott McTominay, dua pemain dengan performa naik-turun, yang masih bertahan karena minim klub peminat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun