Memang, harga kopi kemasan biasanya lebih murah karena sudah diproduksi massal, tapi karena kuantitas jadi titik fokus, kualitasnya tidak sama persis dengan karakter produk yang selama ini kita kenal.
Karenanya, ketika merek kopi kafe "mahal" punya produk kopi kemasan, kita tidak bisa berharap, kualitasnya akan sama persis. Ada yang terlalu manis, ada yang terlalu "creamy".
Di sisi lain, proses perkenalan dengan kopi membuat saya pelan-pelan mengenali mana jenis yang cocok dengan selera saya. Tentu saja, saya tidak akan menekankan selera saya pada orang lain, karena beda orang mungkin beda selera.
Satu hal yang pasti, kopi sudah menjadi satu amunisi penting buat saya saat menulis. Kopi bagi saya pribadi adalah "pemain nomor 10" buat saya. Ada atau tidak, saya tetap bisa menulis saat ide datang, tapi kopi selalu bisa menghadirkan dimensi lebih, yang membuat saya lebih nyaman untuk menulis.
Mungkin, ini yang orang sebut "suka karena terbiasa".