Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Saat PSSI Mengambil Langkah Positif

1 September 2022   20:52 Diperbarui: 2 September 2022   09:34 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah sempat membatalkan, PSSI menghidupkan lagi rencana menyelenggarakan Piala Indonesia (Goal.com)

Bicara soal PSSI, kebanyakan hal yang jadi topik bahasan tidak selalu positif. Ada masalah klub didenda akibat ulah oknum suporter anarkis, tata kelola sepak bola nasional yang amburadul, dan entah apa lagi.

Saking seringnya, PSSI lebih sering menuai kritik ketimbang pujian, terutama saat keputusan itu dinilai tidak tepat. Beruntung, warganet pecinta sepak bola nasional kadang berani bicara lugas, sehingga kekeliruan yang ada bisa dikoreksi.

Salah satu momen koreksi itu datang, dari keputusan PSSI terkait Piala Indonesia. Setelah sebelumnya dikritik banyak pihak, akibat mengumumkan batalnya penyelenggaraan Piala Indonesia pada Minggu (28/8) lalu, pada Rabu (31/8) PSSI meralat keputusannya.

Melalui Iwan Bule sang Ketum, PSSI mengumumkan akan menggelar turnamen Piala Indonesia musim 2022/2023, dengan melibatkan 64 tim dari Liga 1 sampai Liga 3. Belum diketahui pihak mana yang jadi sponsor, tapi situasi ini memastikan PSSI akan menggelar turnamen antardivisi untuk pertama kalinya sejak 2019.

Meski terkesan mendadak, langkah PSSI kali ini layak dipuji, karena akhirnya mereka mau menyadari satu faktor, yang membuat skor peringkat Liga Indonesia masih tertinggal di Asia Tenggara.

Benar, sebelum PSSI berubah pikiran, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara, yang tidak punya kompetisi piala domestik.

Seperti diketahui, salah satu indikator penilaian peringkat liga adalah keberadaan piala domestik, dan Indonesia belum konsisten menyelenggarakannya.

Dalam sejarahnya, turnamen sepak bola nasional antardivisi ini pertama kali hadir tahun 2005. Setelahnya, diadakan rutin sampai tahun 2010, dengan Arema juara 2 kali beruntun, dan Sriwijaya FC mencatat hat-trick juara.

Tapi, akibat terjadinya kisruh di sepak bola nasional, baik karena dualisme PSSI maupun sanksi FIFA untuk Indonesia, Piala Indonesia sering vakum.

Tercatat, sejak tahun 2010, turnamen ini hanya digelar pada edisi 2012 dan 2018-2019, dengan Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar menjadi juara.

Maka, ketika Piala Indonesia kembali digelar, selain mengapresiasi langkah PSSI  kita juga perlu melihat, apakah di mata sponsor turnamen ini bisa semenarik kompetisi liga atau tidak.

Jika bisa, seharusnya PSSI bisa rutin mengadakan tiap tahun, karena sudah pasti tak akan kesulitan menarik sponsor.

Secara teknis, kompetisi antardivisi seperti ini juga akan bermanfaat buat klub, baik kasta tertinggi atau bukan. Bagi klub diluar kasta tertinggi, kompetisi semacam ini bisa menjembatani gap kualitas antardivisi, sementara bagi klub kasta tertinggi, kompetisi piala domestik adalah tempat ideal untuk eksperimen taktik atau mengintip bakat terpendam dari kompetisi kasta bawah.

Selain itu, piala domestik juga bisa jadi alternatif tempat pencarian bakat buat seleksi pemain tim nasional, entah junior atau senior.

Secara nilai kompetitif, kompetisi piala domestik juga bisa menjadi kesempatan menarik buat klub, untuk berburu prestasi. Jika kesulitan bersaing di pacuan juara liga, piala domestik bisa jadi alternatif menarik, yang membuat suporter bisa tetap antusias.

Dengan potensi besar yang dimilikinya, penting untuk PSSI bisa memastikan, kompetisi piala domestik bisa rutin berjalan, dengan kualitas yang terus ditingkatkan, supaya, setiap level kompetisi bisa lebih berkembang, dan bakat-bakat yang ada bisa termonitor, sehingga Timnas Indonesia bisa punya tim yang berkualitas.

Karena, kompetisi dan tata kelola berkualitas adalah kunci terciptanya tim nasional yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun