Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar dari Konten "Ekstrem" Santap Makanan

23 Juni 2022   15:04 Diperbarui: 23 Juni 2022   15:08 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Idntimes.com)

Begitu juga dengan makan makanan pedas. Ada yang tanpa ragu langsung mencoba cabai terpedas dalam jumlah besar, meski ada juga yang mencoba sedikit demi sedikit secara bertahap.

Soal makan makanan pedas, semakin kuat daya tahannya mungkin akan semakin menarik. Tapi, kalau terlalu dipaksakan, ini akan jadi mimpi buruk buat yang tidak terbiasa.

Maka, perlu ada kesadaran dan kontrol pribadi, supaya tidak kelewat batas. Salah satunya, dengan menyadari sisi relatif "kapasitas" perut dan daya tahan manusia terhadap pedas.

Karena sifatnya yang relatif, "sedikit" di mata satu orang akan berbeda dengan versi orang lain, begitu juga dengan toleransi pada pedas. Maka, tidak tepat jika hal yang relatif ini digeneralisasi dengan enaknya.

Lagipula, makan sedikit atau tidak terlalu pedas tetap keren. Dengan catatan, itu benar-benar bisa dinikmati dan dihabiskan, karena untuk itulah makanan hadir.

Akan sangat disayangkan, jika seseorang berani ambil porsi jumbo atau superpedas, tapi tidak dihabiskan. Hanya diicip sedikit untuk bersenang-senang atau membuat konten lalu dibuang begitu saja.

Akibatnya, muncul masalah "sampah makanan" yang jadi salah satu masalah lingkungan. Ada juga yang sakit akibat terlalu memaksakan diri makan di luar batas normal. Apa boleh buat, konten santap makanan yang harusnya menyenangkan jadi menyeramkan.

Padahal, di luar sana, masih ada banyak orang yang sakit karena kelaparan dan kesulitan mencari makan. Ironis sekali.

Pada akhirnya, konten santap makanan bisa jadi pengingat buat seseorang akan batasan dirinya, supaya tidak kena masalah di kemudian hari.

Tidak semua harus ditiru atau dilakukan mentah-mentah, tapi selalu ada manfaat yang bisa diambil dari sana, misalnya soal ide referensi kuliner lokal di daerah tertentu, yang barangkali bisa dicoba saat berkunjung ke sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun