Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Munculnya Sosok-sosok di Balik Layar

9 Januari 2022   10:10 Diperbarui: 9 Januari 2022   10:12 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pepijn Lijnders, Juergen Klopp, dan Peter Krawietz (Thisisanfield.com)

Seiring melonjaknya jumlah kasus baru virus Corona varian Omicron di Inggris, muncul beragam dampak. Mulai dari pertandingan harus ditunda, sampai pemain atau pelatih yang terpaksa absen karena terjangkit virus Corona.

Di satu sisi, dampak-dampak tersebut memang membuat klub dan pengelola liga sama-sama kerepotan. Ada jadwal pertandingan tunda yang cukup menumpuk, dan akan cukup padat saat pelaksanaan.

Di sisi lain, absensi pemain memang memaksa tim memainkan pemain muda. Liverpool misalnya. Si Merah memainkan Tyler Morton menggantikan Thiago Alcantara yang absen karena terjangkit virus.

Untuk pos pemain, fenomena ini sebenarnya cukup wajar, karena pemain yang cedera atau sakit memang biasa digantikan oleh pemain yang masih sehat.

Tapi, fenomena akibat virus Corona ini menjadi tidak biasa, karena ada pelatih yang harus absen. Alhasil, sosok-sosok yang selama ini biasa berada di balik layar, belakangan hadir sebagai pelatih sementara di pinggir lapangan, setidaknya sampai si pelatih kepala sembuh.

Di Liga Inggris, fenomena ini kebetulan dialami Liverpool dan Manchester City. Karena Juergen Klopp dan Pep Guardiola sama-sama harus menjalani isolasi mandiri akibat terjangkit virus Corona, mereka untuk sementara tak bisa hadir mendampingi tim secara langsung.

Sebagai gantinya, sang asisten yang bertugas. Di Liverpool, tugas Klopp bahkan sudah dijalankan oleh dua asistennya secara beruntun.

Asisten pelatih pertama, yakni Pepijn "Pep" Lijnders sempat bertugas mewakili pelatih asal Jerman itu pekan lalu, kala Mohamed Salah dkk bermain imbang 2-2 di kandang Chelsea. Sayangnya, asisten pelatih asal Belanda ini juga harus absen, setelah belakangan terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona.

Situasi ini membuat asisten pelatih kedua, yakni Peter Krawietz "naik pangkat" menjadi pelatih sementara, saat Liverpool menghadapi Shrewsbury Town di ajang Piala FA. Meski sama-sama punya kemampuan taktik yang oke, asisten pelatih asal Jerman ini punya peran berbeda dengan Lijnders, yakni sebagai analis taktik alias "mata-mata" tim.

Jika dianalogikan sebagai organ tubuh, Krawietz berperan sebagai "mata", sesuai julukannya yakni "The Eye". Lijnders berperan sebagai "otak" strategi, meneruskan peran Zeljko Buvac, asisten Klopp sebelumnya (yang dikenal dengan sebutan "The Brain").

Keduanya bahu-membahu membantu Klopp untuk menyiapkan taktik dan strategi tim, sehingga membuat eks pelatih Borussia Dortmund itu bisa lebih leluasa menjalankan peran sebagai "jantung" sekaligus "mulut" alias motivator di dalam tim, sekaligus juru bicara buat tim, khususnya saat berjumpa awak media.

Situasi sedikit berbeda terjadi di Manchester City, karena yang absen bukan hanya Pep Guardiola, tapi juga Juanma Lillo, asisten pelatih pertama tim, yang membantu Pep menyiapkan taktik dan strategi tim. 

Sebelumnya, peran ini sempat dijalankan secara bergantian oleh Mikel Arteta (kini pelatih Arsenal) dan Domenech Torrent (kini pelatih New York City FC).

Rodolfo Borrell, Pep Guardiola, dan Juanma Lillo (Gettyimages.co.uk)
Rodolfo Borrell, Pep Guardiola, dan Juanma Lillo (Gettyimages.co.uk)
Alhasil, Rodolfo Borrell "naik pangkat" menjadi pelatih sementara. Asisten pelatih asal Spanyol ini mendampingi Ruben Dias dkk, saat mereka mengalahkan Swindon 4-1 di ajang Piala FA, Sabtu (8/1).

Dalam kondisi normal, Borrell bertugas sebagai staf pelatih, sekaligus memonitor akademi klub. Dialah sosok yang membantu Pep mengorbitkan Phil Foden dari akademi City.

Sebelumnya, peran ini juga pernah dijalankannya di akademi La Masia milik Barcelona dan Liverpool. Di Liverpool, Borrell dikenal sebagai sosok yang memoles talenta Raheem Sterling di tim junior Liverpool, dan membantunya promosi ke tim utama.

Kehadiran sosok-sosok, yang selama ini lebih banyak beredar di balik layar, telah memberikan warna baru, di tengah kondisi yang kurang ideal akibat merebaknya virus Corona varian Omicron di Inggris.

Kehadiran mereka sekaligus menunjukkan, siapa saja sosok hebat di balik kehebatan racikan taktik seorang pelatih jempolan.

Di sini, terlihat pembagian tugas yang jelas, sekaligus menjelaskan, seberapa kompleks tugas seorang pelatih, dan mengapa seorang pelatih bisa punya lebih dari satu orang asisten pelatih.

Sederhananya, meski tak selalu disorot media seperti halnya pelatih kepala, para asisten pelatih punya peran tak kalah penting, sesuai keahliannya, termasuk dalam keadaan darurat seperti yang terjadi di Manchester City dan Liverpool akhir-akhir ini. Hal ini sekaligus menunjukkan, seberapa kompleks sepak bola modern dan berbagai dinamika di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun