Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Munculnya Sosok-sosok di Balik Layar

9 Januari 2022   10:10 Diperbarui: 9 Januari 2022   10:12 393 5
Seiring melonjaknya jumlah kasus baru virus Corona varian Omicron di Inggris, muncul beragam dampak. Mulai dari pertandingan harus ditunda, sampai pemain atau pelatih yang terpaksa absen karena terjangkit virus Corona.

Di satu sisi, dampak-dampak tersebut memang membuat klub dan pengelola liga sama-sama kerepotan. Ada jadwal pertandingan tunda yang cukup menumpuk, dan akan cukup padat saat pelaksanaan.

Di sisi lain, absensi pemain memang memaksa tim memainkan pemain muda. Liverpool misalnya. Si Merah memainkan Tyler Morton menggantikan Thiago Alcantara yang absen karena terjangkit virus.

Untuk pos pemain, fenomena ini sebenarnya cukup wajar, karena pemain yang cedera atau sakit memang biasa digantikan oleh pemain yang masih sehat.

Tapi, fenomena akibat virus Corona ini menjadi tidak biasa, karena ada pelatih yang harus absen. Alhasil, sosok-sosok yang selama ini biasa berada di balik layar, belakangan hadir sebagai pelatih sementara di pinggir lapangan, setidaknya sampai si pelatih kepala sembuh.

Di Liga Inggris, fenomena ini kebetulan dialami Liverpool dan Manchester City. Karena Juergen Klopp dan Pep Guardiola sama-sama harus menjalani isolasi mandiri akibat terjangkit virus Corona, mereka untuk sementara tak bisa hadir mendampingi tim secara langsung.

Sebagai gantinya, sang asisten yang bertugas. Di Liverpool, tugas Klopp bahkan sudah dijalankan oleh dua asistennya secara beruntun.

Asisten pelatih pertama, yakni Pepijn "Pep" Lijnders sempat bertugas mewakili pelatih asal Jerman itu pekan lalu, kala Mohamed Salah dkk bermain imbang 2-2 di kandang Chelsea. Sayangnya, asisten pelatih asal Belanda ini juga harus absen, setelah belakangan terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona.

Situasi ini membuat asisten pelatih kedua, yakni Peter Krawietz "naik pangkat" menjadi pelatih sementara, saat Liverpool menghadapi Shrewsbury Town di ajang Piala FA. Meski sama-sama punya kemampuan taktik yang oke, asisten pelatih asal Jerman ini punya peran berbeda dengan Lijnders, yakni sebagai analis taktik alias "mata-mata" tim.

Jika dianalogikan sebagai organ tubuh, Krawietz berperan sebagai "mata", sesuai julukannya yakni "The Eye". Lijnders berperan sebagai "otak" strategi, meneruskan peran Zeljko Buvac, asisten Klopp sebelumnya (yang dikenal dengan sebutan "The Brain").

Keduanya bahu-membahu membantu Klopp untuk menyiapkan taktik dan strategi tim, sehingga membuat eks pelatih Borussia Dortmund itu bisa lebih leluasa menjalankan peran sebagai "jantung" sekaligus "mulut" alias motivator di dalam tim, sekaligus juru bicara buat tim, khususnya saat berjumpa awak media.

Situasi sedikit berbeda terjadi di Manchester City, karena yang absen bukan hanya Pep Guardiola, tapi juga Juanma Lillo, asisten pelatih pertama tim, yang membantu Pep menyiapkan taktik dan strategi tim. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun